Beranda foto Dikbud Enggan Lanjutkan Pengelolaan Sekolah Atlit, Dijadikan SD Nggak Punya Halaman

Dikbud Enggan Lanjutkan Pengelolaan Sekolah Atlit, Dijadikan SD Nggak Punya Halaman

0
Sekolah atlit yang dibangun sejak tahun 2008 namun belum difungsikan karena lahannya belum dibayar, proyek yang diselidiki Polres Kutim ini disebut-sebut salah satu proyek aspirasi rakyat yang diperjuangkan anggota DPRD Kutim

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (6/7)
Gedung Sekolah Atlit yang dibangun tahun 2008 lalu bakal menjadi gedung hantu, pasalnya Dinas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kutai Timur (Kutim) menegaskan tidak melanjutkan pembangunan serta pengelolaannya.
Proyek yang seharusnya menjadi asset Pemkab ini kini tidak jelas siapa penanggungjawab serta pengelolanya. Kepala Dinas Dikbud Kutim Iman Hidayat menyebutkan untuk melanjutkan pembangunan termasuk pembebasan lahan yang ada harus dibahas dari awal. “Sekolah altit sepak bola di Jalan H Masdar Sangatta Utara itu memang dilakukan Diknas (sebelum Dikbud,red) namun tidak ada kejelasan bagaimana sampai belum digunakan, sehingga kelanjutan program pembinaan tidak jalan atau mandek setelah gedung dibangun,” ungkap Iman.
Kepada wartawan, Iman mengakui ada usulan Pemuda dan Olahraga (Dispora) untuk melanjutkan pembangunan dan program sekolah khusus atlit sepak bola, karena ada beberapa masalah yakni lahan belum dibebaskan juga tidak ada halaman atau pekarangannya. “Bagaimana sebuah sekolah atlit tapi tidak ada halamannya, kalau dilanjutkan siswa yang atlit harus ada praktik lapangan sementara stadion jauh dari sekolah karenanya kami dari Dikbud menilai kurang refresentatif jika dijadikan sekolah,” bebernya.
Sebagai langkah awal,ujar Iman, Dikbud harus menyelesaikan lahan seluas 360 M yang belum dibayar sedangkan tahap lanjutannya terkaitan bangunan yang ada apakah dirombak disesuai dengan standar sekolah dasar biasa atau digunakan keperluan lain karena menyangkut anggaran.
Iman mengakui selama ini ada kesepakatan intansinya dengan Dispora sudah ada yakni menampung pelajar SLTP yang memiliki prestasi di bidang olahraga ditempatkan pada SMA Negeri 2 Sangatta Utara. “Mereka akan diterima tanpa seleksi, kemudian bersekolah di SMA Negeri 2 karena lokasinya berdekatan dengan stadion selain itu cara belajar tetap berbaur dengan siswa berprestasi lainnya atau tidak ada kelas khusus bagi atlit tapi ada penambahan khusus jam olahraga pada kegiatan ekstra kulikulernya,” terang Iman seraya memaparkan program lainnya.(SK-03/SK-011)