KECAMATAN Karangan, Kaliorang, Sangkulirang dan Kaubun menjadi target sosialisasi, penyuluhan dan pengkaderan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) cilik . Kegiatan yang digelar Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kutai Timur (Dinkes Kutim).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Yuwana Sri Kurniawati menyebutkan kader Jumatik cilik, merupakan siswa-siswi pilihan. “Mereka sudah siap menjadi kader jumantik cilik karena merupakan ujung tombak Usaha Kesehatan Sekolah,” terangnya.
Disebutkan, jumantik cilik selama mengikuti pelatihan dibekali ilmu tentang kesehatan khususnya dalam upaya pencegahan terutama demam berdarah. Secara global, kader Jumantik tidak hanya memantau jentik nyamuk saja tetapi memberantasnya dengan berbagai cara seperti menguras tempat-tempat berkembangbiaknya nyamuk aedes agypti.
Kepala Seksi P2PM Ahsan Zainuddin menyebutkan Dinkes lebih mendorong kegiatan pemberantasan nyamuk kepada anak sekolah. “Kita menanamkan perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) pada anak sedini mungkin. Sebab, menggerakkan anak sekolah lebih mudah dibandingkan dengan orang dewasa,” sebutnya.
Wakil Ketua Forum Kabupaten Sehat (Forkahat) Abu Faqih berpesan kepada guru, agar kegiatan ini bisa berkelanjutan. Nantinya ada dorongan bersama sekolah dan UPT Puskesmas agar guru-guru yang hadir tidak berganti lagi. Dengan kata lain peserta kegiatan lanjutan harus orang yang sama. Kerena jika diganti, informasi akan terputus dan tidak berkesinambungan.
“Intinya, kerja sama Disdik dan Dinkes jangan stop hanya pada pembentukan kader Jumantik cilik saja, tetapi yang lebih penting lagi memberikan penghargaan kepada guru pembina UKS. Mulai dari tingkatan paling bawah karena merupakan ujung tombak kita dalam pembentukan karakter,” kata Abu Faqih. (ADV-Humas Kutim)