SANGATTA (12/9-2019)
Kabar jatuhnya seorang pria di Jembatan Pinang Sangatt Selatan, dibenarkan sejumlah saksi. Bahkan seorang pria bernama Sarjan atau Mbah Sar (68) mengaku sempat mendatangi lokasi namun tak bisa memberikan pertolongan karena korban tidak terlihat karena gelap dan sungai sedang surut.
Kepada Suara Kutim.com, Kamis (12/9), pria yang kesehariannya tukang ini menyebutkan sempat mendengar suara seorang pria teriak-teriak. “Semula saya kira orang menangis, karena bersedih Pak Habibi wafat nggak tahunya ada orang jatuh dari jembatan. Ketika saya berlari jembatan, suara itu masih ada selama beberapa menit namun saya dan warga lainnya nggak bisa berbuat apa-apa karena kondisi sungai yang surut serta banyak buaya,” beber pria yang tempat tinggalnya tepat diujung Jembatan Pinang.
Seperti diberitakan, seorang pria, Rabu (11/9) pukul 21.15 Wita dikabarkan terjatuh ke Sungai Sangatta. Perbuatan nekad pria ini, diketahui sejumlah warga yang sedang melintas di jembatan yang juga dikenal dengan jembatan kembar ini.
Pengamatan Suara Kutim.com di TKP, kondisi Sungai Sangatta saat kejadian sedang surut sehingga ketinggian Jembatan Pinang dengan permukaan air sekitar 10 meter. Selain itu, arus cukup kuat ke arah Muara Sungai.
Kabar ada orang terjatuh di Sungai Sangatta, sontak membuat Jembatan Pinang atau Jembatan Kembar , dipadati warga. Sementara Basarnas Pos Sangatta, bersama tim gabungan lainnya langsung melakukan pencarian selama 2 jam namun belum menemukan tanda apa-apa.
Hingga Kamis (12/9) kondisi Sungai Sangatta masih surut, namun air tampak pasang dengan kecepatan arus air sedang. (SK11)
