SAMARINDA (14/9-2017)
Mantan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dinobatkan sebagai Ketua Forum Komunikasi Daerah Percepatan Pembentukan Daerah Otonomi Baru (Forkoda PP DOB) Se-Kaltim, ia dikukuhkan bersama Ketua Harian Majedi Effendi oleh Ketua Umum Forum Koordinasi Nasional (Forkonas PP DOB) Sehan Lanjari, Kamis (14/9) di Gedung DPRD Kaltim.
Forkoda PP DOB Kaltim dibentuk , dijelaskan Sehan Lanjari sebagai amanat Forum Koordinasi Nasional (Forkonas) PP DOB yang lebih dulu terbentuk guna percepat pemekaran seluruh Indonesia. “Forkoda PP DOB Kaltim menjadi provinsi pertama yang terbentuk dan menjadi contoh bagi provinsi lain di Indonesia,” terangnya.
Dijelaskan Majedy, Forkoda Kaltim menjadi tempat komunikasi pejuang DOB di Kaltim. Baik Sehan maupun Majedy, menaruh harapan Forkoda mampu memberikan amuniisi dalam percepatan pembentukan daerah baru di Kaltim. “ Kaltim jadi yang pertama, beberapa provinsi sedang persiapan membentuk Forkoda, seperti Aceh, Sumatera, Pulau Jawa, dan Irian,” jelas Majedi.
Di Kaltim, saat ini ada 4 daerah yang diusulkan ke pemerintah pusat bahkan mendapat dukungan DPD-RI, ke empat daerah itu yakni Kutai Utara pemekaran dari Kutai Timur. Rencanya membawahi 8 kecamatan, kemudian Paser Selatan (5 kecamatan), Berau Pesisir terdiri 5 kecamatan.
Diakui Majedi, hadirnya Forkoda Kaltim, dapat menjadi jembatan antara daerah yang ingin dibentuk kabupaten dengan pemerintah termasuk DPR-RI. “Masyarakat daerah yang minta dibentuk sebagai daerah otonomi sangat berharap segera dibentuk, mereka juga ingin merasakan arti sebuah pembangunan,” ujar Majedy.
Sementara itu, pada rembug daerah menghadirkan anggota DPD RI, HM Idris, kemudian Hetifah Sjaifudin – anggota Komisi II DPR-RI, serta Adji Sofyan Effendi dari Universitas Mulawarman. Dalam rembug yang diikuti ratusan orang terutama warga masyarakat dari daerah yang berjuang menjadi Dob itu, menyimpulkan DOB merupakan kebutuhan masyarakat dalam mempercepat pembangunan serta meningkatkan atau mendekatkan pelayanan pemerintah. “SDA alam Kaltim terutama pada daerah yang dijadikan DOB masih menjanjikan, bahkan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan sejumlah kabupaten di Sulsel,” ujar Adji Sofyan Effendi ketika ditanya Suara Kutim.com soal modal dasar pembentukan DOB di Kaltim.(SK12)