SANGATTA,Suara Kutim.com (13/4)
Dengan populasi 17 ribu ekor sapi, Kutim diprediksikan belum bisa menjadi daerah swasembada daging pasalnya pengembangan sapi mengalami kendala dalam beberapa tahun terakhir, termasuk setiap tahun dilakukan pemotongan 4 ribu hingga 5 ribu sapi. Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kutim, Diah Ratna Ningrum, mengakui upaya pencapaian swasembada daging dilakukan dengan melakukan program pengadaan sapi yang didatangkan dari beberapa daerah di Indonesia terutama Bali.
Menurutnya ribuan sapi disebar hampir merata di semua kecamatan namun populasi terbesarnya berada di 5 kecamatan yakni Rantau Pulung, Wahau, Kongbeng, Sangkulirang dan Kaliorang. Kepada wartawan, ia mengakui yang menjadi masalah banyak sapi dijual ke luar daerah terutama ke Berau. “Laporan terkait penjualan sapi sudah lama terjadi namun karena tidak ada pemeriksaan dan pengawasan di perbatasan wilayah Kutim – Berau, disinyalir banyak sapi dijual antar daerah,” beber Diah seraya menambahkan adanya kerjasama antara peternak dengan tengkulak.
Ia mengakui tingginya harga sapi di Berau akibat kurangnya stock sapi di Berau, menjadi daya pikat penjualan sapi dari Kutim ke Berau. Mengatasi penjualan lebih semarak terutama pada idul fitri dan idul adha, disebutkan Dinas Pertanian dan Peternakan Kutim mengirim surat bersurat kepada kepala desa terutama didaearah perbatasan Kutim dengan Berau. “Surat itu untuk bisa menghimbau kelompok tani dan peternak agar tidak menjual sapi-sapi mereka ke luar Kutai Timur. Selain itu pemberitahuan ini juga sudah dilayangkan kepada Kapolsek untuk tidak mengizinkan dan menahan jika ada pengiriman sapi dari Kutim ke luar daerah yang tidak memiliki surat jalan,” ungkapnya.
Mewakili Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, Diah menyebutkan kelompok tani yang ketahuan menjual sapi bantuan mereka dipastikan tidak akan mendapat rekomedasi untuk mendapatkan kembali bantuan sapi pada tahun-tahun selanjutnya terlebih-lebih diketahui menjual sapi bantuan baik dari Pemkab Kutim, Pemprov maupun pemerintah pusat.(SK-03/SK-12)