SANGATTA (11/7-2019)
Pola pengelolaan APBD Kutim tahun 2019 “dipastikan Kepala Bappeda Edward Azran, mampu mengeluarkan Pemkab Kutim dari permasalahan keuangan yang selalu defisit. Bahkan jika strategi pengelolaan keuangan ini dijalankan secara benar dan sesuai dengan perencanaan,diprediksi kondisi APBD Kutim di tahun 2020 sudah sehat.
Edward Azran kepada wartawan, Kamis (11/7) menerangkan, Pemkab Kutim di bawah kepemimpinan Bupati Ismunandar tengah menjalankan stategi kebijakan dan pengelolaan keuangan daerah agar bisa menyelesaikan sejumlah permasalahan keuangan yang kini dihadapi Pemkab Kutim akibat terpaan badai defisit.
Sejumlah hal prioritas yang menjadi hajat hidup orang banyak dan sangat mendasar, kata Edward, kini sedang dituntaskan meski bertahap termasuk gaji, insentif ASN, dan Gaji Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) yang belum teranggarkan setahun harus teranggarkan hingga akhir tahun serta penyelesaian sejumlah hutang Pemkab Kutim kepada pihak ketiga atau kontraktor yang menjadi konsentrasi khusus dan komitmen Pemkab Kutim.
Edward yang pernah memimpin Bappeda untuk kedua kalinya ini, menyatakan saat ini dirinya optimis jika upaya yang sedang dilakukan Pemkab Kutim akan membuahkan hasil baik dan sesuai target yang diharapkan.
“Beban dan tanggung jawab semua permasalahan keuangan, sudah teratasi dan terselesaikan, baik melalui APBD Kutim 2019 murni maupun melalui APBD Perubahan 2019. Terlebih hutang Pemkab Kutim terus mengalami penurunan dan pengurangan setiap tahunnya. Pada tahun 2016 silam, Pemkab Kutim memiliki hutang mencapai Rp 1,5 Triliun, namun bisa ditutupi dari pendapatan daerah lainnya hingga menjadi Rp 800 Miliar. Bahkan saat ini nilai hutang Pemkab Kutim tersisa hanya Rp 311 Miliar,” bebernya.(SK2)