Beranda hukum Eks Galian Tambang Berbahaya

Eks Galian Tambang Berbahaya

0
Sosialisasi bahaya eks lubang galian tambang yang digelar PT KPC

Loading

SANGATTA (9/8-2019)

Masalah tambang batubara menjadi perhatian PT Kaltim Prima Coal (KPC), sehingga secara berulang bahaya dan larangan bermain ke eks galian tambang dilakukan. Sosialisasi bertitel ”Larangan dan Bahaya Memasuki Wilayah Lubang Bekas Tambang dan Area Terbatas “ Kamis (8/8) kemarin digelar di  Kantor Desa Swarga Bara, Sangatta.

Sosialisasi yang diikuti perwakilan  dari Desa Swarga Bara dan Singa Gembara Kecamatan Sangatta Utara ini, terang Yordhen Ampung, Manager External Relations, merupakan lanjutan dari sosialisasi  kepada  sejumlah tokoh masyarakat. “Dasarnya dilakukan kegiatan yakni Surat Edaran Direktur Teknik dan Lingkungan / Kepala Inspektur Tambang, Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 1607/37.03/DBT/2019 tentang Peningkatan Pengawasan Pengamanan Lubang Bekas Tambang,” terangnya.

Acara yang diikuti  perangkat desa dan tokoh masyarakat Desa Swarga Bara, Desa Singa Gembara, Camat Sangata Utara, Kapolsek Sangata Utara, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kutai Timur dan Bagian Pemerintahan Kabupaten Kutai Timur serta perwakilan KPC ini, dijelaskanYordhen Ampung, Manager External Relations  tujuan sosialisasi sebagai upaya pencegahan dalam melakukan mitigasi terhadap resiko-resiko atau potensi-potensi bahaya yang bersumber dari lubang-lubang tambang. “Kami ingin mencegah agar tidak ada korban jiwa di kolam bekas tambang KPC,” kata Yordhen.

Kabag  Pemerintahan Setkab Kutim, Joko Suripto, mengakui, lubang bekas tambang memang merupakan daerah berbahaya. Karenanya,  masyarakat yang berdekatan dengan lokasi tambang harus memahami terutama tidak membiarkan anak-anaknya bermain di lokasi.

“Lubang bekas tambang itu memang daerah berbahaya, karena itu perlu sosialisasi kepada masyarakat, apa yang dilakukan KPC bagus sekali. Kalau bisa dilakukan juga di sekolah-sekolah, karena mayoritas korban di Samarinda adalah anak sekolah,” ujar Joko.

            Acara yang dikemas dialog itu, menghadirkan Kiagus Nirwan, Superintendent Water Management, Aji Wijaya Effendi, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kutai Timur dan Kapolsek Sangatta Utara Iptu  Slamet Riyadi. (SK4)