SANGATTA,Suara Kutim.com (10/8)
Foging atau pengasapan terhadap nyamuk, hanyalah kegiatan yang bertujuan mengurangi keresahan masyarakat akan demam berdarah. Namun, inti pemberantasan nyamuk aedes agypti sebagai penyebab utama demam berdarah adalah memberantasn jentik-jentik yang banyak terdapat pada tempat-tempat terbuka serta mengandung air bersih.
Budaya 3 M dalam pemberantasan jentik-jentik nyamuk, harus dibudayakan sehingga memberikan manfaat kepada masyarakat dan lingkungan. Bupati Ismunandar, menegaskan berkembangnya kasus demam berdarah di Kutim dalam 6 bulan terakhir karena masyarakat tidak peduli dengan kondisi lingkungannya. “Mari kita perangi DBD, terutama jentik-jentik nyamuknya agar DBD tidak berkembang pesat terlebih yang menjadi korban ribuan orang dan meninggal dunia 13 orang hanya dalam waktu enam bulan,” kata Bupati Ismunandar, saat memimpin pencanagan gerakan pemberantasan DBD se Kutim, Rabu (10/8) di Kantor Camat Sangatta Utara.
Pencegahan DBD, tegas Ismunandaer, efektif dilakukan dengan pemusnahan jentik oleh masyarakat tanpa harus menunggu pemerintah melakukan. “Foging selama ini dipercaya masyarakat berguna untuk memberantas berkembang nyamuk penyebab DBD ternyata tidak sepenuhnya efektif karena yang mati hanya nyamuk dewasa, sementara jentik-jentiknya masih aman dan siap menjadi nyamuk dewasa,” beber Ismunandar.
Adanya gerakan bersama memberantasn DBD, ia berharap kasus DBD di Kutim turun dan kepedulian masyarakat meningkat. Secara khusus, Ismu berharap Ketua RT aktif mengingatkan warganya untuk memberantas DBD demi kesehatan bersama. “Masyarakat hanya tahu difoging, jika sudah difoging masyarakat merasa aman tetapi sesungguhnya foging tidak berpengaruh besar terhdap pemusnahan nyamuk penyebab DBD,” ungkapnya.
Seusai mencanangkan gerakan pemberantasan DBD, Bupati Ismunandar didampingi Wabup Kasmidi Bulang dan pejabat lainnya membagikan abate kepada sejumlah warga masyarakat. “Abate aman, tidak berpengaruh terhadap manusia namun akan membunuh jentik-jentik nyamuk yang bila besar dapat menjadi ancaman bagi manusia,” pesan Ismunandar saat menyerahkan abate kepada masyarakat.
Gerakan pemberantasan DBD terutama terhadap jentik-jentik nyamuk dilakukan di semua kecamatan yang ditandai pernyataan sikap semua komponen masyarakat seperti Kepala Desa, Ketua RT hingga tokoh-tokoh masyarakat.(K2/SK12/SK14)