SANGATTA (22/5-2017)
Gaya hidup manusia yang hedonis dan materialistis ternyata total mengubah pola hidup manusia. Manusia cenderung memikirkan kesenangan tanpa perduli akan dampak negatif dari aktifitas yang dilakukannnya. Sibuk seharian bekerja, tanpa memperdulikan bagaimana pola hidup sehat, kini cenderung menyeret manusia ke dalam lingkaran kematian. Hal ini dapat terlihat dari meningkatnya tren penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian nomor satu saat ini.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur, Bahrani Hasanal, mengungkapkan, perubahan gaya hidup mengubah pola hidup manusia sehingga penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian nomor satu saat ini jika dibandingkan dengan penyakit menular seperti stroke,jantung koroner, diabetes atau kencing manis, gagal ginjal kronis dan kanker.
Dalam percakapan dengan Suara Kutim.com, mantan Dirut RSU Kudungga Sagatta ini mengungkapkan tren penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian nomor satu saat ini naik sejak tahun 2015 silam dengan persentase hingga 50 persen.
“Pada tahun 2016 menunjukkan jika angka kasus penderita hipertensi di Kutim mencapai 3.494 kasus, obesitas 1353 kasus, Diabetes Melitus 799 kasus dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas sebesar 557 kasus. Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring perubahan perilaku hidup atau pola makan dengan gizi yang tidak seimbang, kurangnya aktifitas fisik atau olahraga, merokok dan pola hidup tidak sehat lainnya,” beber Bahrani.
Ia berharap, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang digelar beluma lama ini mampu memotivasi masyarakat kembali kepada pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, giat berolahraga dan melakukan diet seimbang. “Selain itu mengurangi perilaku negatif seperti merokok dan rutin memeriksakan kesehatan ke dokter,” ujar pria yang akrab dengan kalangan wartawan ini.(SK3)