JAKARTA (15/5-2019)
Gerakan Smart City sebuah gerakan besar dimana Pemerintah Kabupaten dan Kota harus mengikuti Teknologi Informasi dan digital untuk melayani masyarakat. Didalam perjalanannya terjadi tiga transformasi besar di Indonesia.
Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani P menyebutkan dari 50% masyarakat Indonesia pengguna internet dan diprediksi pada tahun 2020, mencapai 170 juta masyarakat indonesia menjadi waga netizen.
Gerakan 100 Smart City Indonesia, disebutkan dengan smart city maka seluruh dunia usaha berusaha menciptakan inovasi-inovasi baru dalam bentuk start up yang baru sehingga menarik peminat
Kemudian, masyarakat harus berkreasi dengan menggunakan teknologi digital didalam kehidupannya sehari-hari, sementara pemerintahan yang sedang bergerak kearah smart nation yang dimulai dari smart city dan bahkan yang terkecil lagi yakni smart village.
Sementara Bupati Ismunandar yang menjadi salah satu kepala daerah yang melakukan MoU, bersama Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian menyebutkan program Smart Regency di Kutai Timur menjadi bagian dari gerakan menuju 100 Smart City dari 100 kabupaten dan kota se Indonesia.
“Membangun Smart City bukan seperti membalikkan telapak tangan, tentu ada tahapan- tahapan yang harus dilewati. Kareannya, Kadis Kominfo segera membuat suatu perencanaan jangka panjang khususnya menyiapkan SDM yang mumpuni sehingga saat dioperasikan sudah siap,” harap Ismu.
Adanya sinergi dan kontribusi serta kerjasama semua pihak yang ada di daerah nantinya implementasi program Smart City di Kutaim berkembang sehingga mendukung program Gerbang Desa Madu. “Semua serba mudah dan lancar, efektif serta transparan,” beber Ismu.(SK12)