SANGATTA (15/8-2019)
Masalah eks tambang batubara di Samarinda, diam-diam mulai dikelola Pemprov Kaltim dengan tujuan bisa memberi manfaat bagi masyarakat antara lain penggunaan air yang ada. Pemanfataan eks tambang emas hitam ini, Gubernur Isran Noor meminta tenaga ahli dari PT Kaltim Prima Coal (KPC) yang telah berhasil mengelola sejumlah eks tambang di Sangatta menjadi sumber utama air PDAM serta obyek wisata.
“Sekarang sedang merampungkan hasil survey, termasuk saran penggunaan atau rekomendasi,” terang Superintendent Public Communication External Affairs KPC Yordan Ampung, Kamis (15/8) siang.
Ditanya keterlibatan KPC terhadap pengelolaan eks tambang batubara di Samarinda ini, Yorden bersama Felly Lung dan Silvester Patur menyebutkan atas permintaan Gubernur Isran. Dikatakan, survey yang dilakukan tim KPC yang selama ini menangangi eks tambang dalam areal KPC, sudah bekerja cukup lama dengan melakukan pengecekan kondisi tambang termasuk curah hujan di Samarinda. “Targetnya, pekan depan sudah bisa dipaparkan kepada Pemprov Kaltim dan para pihak,” terangnya.
Sekedara di ketahui di lingkungan KPC saat ini terdapa sejumlah eks galian batubara yang telah direklamasi, eks tambang yang dikelola KPC ini kini telah menjadi salah satu obyek wisata sekaligus budidaya ikan yakni Telaga Arang, selain itu Telaga Kenyamukan yang berada di areal Pit J menjadi sumber utama IPA Kudungga di Jalan Soekarno – Hatta Sangatta.
Lewat Telaga Kenyamukan yang dikelola KPC, PDAM Kutim kini tidak kesulitan lagi menyuplai air bersih bahkan mampu memproduksi 100 liter perdetik. “Air dari Telaga Kenyamukan itu menjamin PDAM untuk tetap memproduksi air bersih bagi warga Sangatta, meski terjadi kemarau atau masuknya air asin ke Sungai Sangatta yang selama ini menjadi tumpuan IPA Kabo,” terang Plt Dirut PDAM Kutim, Suparjan seraya menambahkan air dari Telaga Kenyamukan mutunya lebih bagus dari air Sungai Sangatta.(SK11)