Beranda ekonomi Harga Batubara Turun, KPC Tetap Eksis

Harga Batubara Turun, KPC Tetap Eksis

0

Loading

R Utoro Saat Memberikan Mater dihadapan Mahasiswa Unhas
SANGATTA,Suara Kutim.com
Kuliah umum Good Mining Practice (GMP) oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar Kamis (16/10) , disambut antusias 2.500  mahasiswa.  Acara yang dikemas santai itu berlangsung Gedung  Baruga Petarani.
Chief Executive Officer (CEO) Endang Ruchijat dan Chief Operating Officer (COO) R. Utoro, hyang menjadi pembicara utama mampu membuat suasana gedung semarak, bahkan kedua petinggi di KPC ini kerap memberikan pernyataan yang standing aplus panjang dari mahasiswa. Dalam siaran pers yang dikeluarkan External KPC, Rabu (22/10) siang,  selama pemaparan materi  mahasiswa tidak beranjak dari kursiny bahkan  dengan serius  mendengarkan termasuk  memberikan feedback  pada sesi tanya jawab.
Sesi tanya jawab tampaknya menjadi ajang paling dinantikan peserta, sehingga ketika dibuka mereka langsung berada cepat mengacungkan tangan sehingga panitia sempat kewalahan. Meski demikian, mereka saling menghargai akan keputusan panitia.
Dengan moderator General Manager Human Resources (GM HR),  Endang Ruchijat dan Utoro, dengan gamblang memaparkan bagaimana KPC melakukan penambangan batubara dengan konsep berwawasan lingkungan demikian dengan program CSR yang diakui berbagai pihak.
Dalam kuliah umumnya, kedua pejabat KPC tidak ubahnya seorang dosen yang mampu memberikan perkulihan, termasuk soal harga batubara dunia yang ambruk dalam beberapa tahun terakhir.
            Ramadani  dengan serius sempat menanyakan  produksi KPC yang tetap tinggi, meski harga batubara terus mengalami penurunan.  Mendapat pertanyaan yang  Ramadani, R Utoro  yang dikenal sebagai sahabat M Nuh – Mendikbud  era Presiden SBY itumengatakan, KPC  terus berupaya melakukan efisiensi dalam berbagai bidang  agar ongkos produksi bisa ditekan seminimal mungkin.

Dari program-program efisiensi tersebut, ujar  Utoro, KPC berhasil menekan ongkos produksi sehingga penurunan harga batubara  tidak   berdampak kepada pengurangan tenaga kerja. “Sampai saat ini, karyawan KPC  tidak ada yang dirumahkan. Hal itu karena kami berhasil melakukan efisiensi ongkos produksi,” katanya.(SK-05)