SANGATTA,Suara Kutim.com
Pemotongan insentif guru sebesar Rp15 ribu perbulan menjadi pertanyaan sejumlah guru, namun Kepala Dinas Dikbud Iman Hidayat menyebutkan pemotongan terjadi akibat adanya penambahan guru. “Tujuannya untuk pemerataan dengan guru yang ada, karena saat dilakukan pengalokasian anggaran masih menggunakan data lama sehingga tidak sesuai lagi dengan data guru pada tahun 2014,” terang Iman Hidayat, Rabu (18/12).
Iman menerangkan pemotongan dilakukan hanya untuk triwulan keempat yakni Oktober sampai Desember, sementara 9 bulan sebelumnya tetap utuh karena penambahan guru terjadi di bulan Agustus 2014. “Insentif dari Pemprov Kaltim memang kurang atau tidak sebanding dengan jumlah guru yang ada, untuk kebersamaan dan keadilan sesama guru dilakukan pemotongan agar yang belum terdata juga mendapatkan insentif meski hanya ditriwulan akhir,” akunya.
Diakuinya, Pemprov Kaltim mentransfer dan insentif kurang karena saat penyusunan anggaran data yang digunakan merupakan data 2013, dan belum ada data tambahan guru baru.
Dikatakan, penambahan guru baru bentuknya macam mulai pengangkatan karena seleksi CPNS atau mutasi. Kondisi guru pada tahun 2014 memang tidak bisa diprediksi, karena keadaannya selalu dinamis.
Dengan kondisi yang selalu dinamis itu, ujar Iman sulit menentukan alokasi anggaran yang pasti sementara dalam penyusunan anggaran angkanya harus pasti karena menyangkut pagu dana yang disediakan. “Jika benar ada pemotongan seharusnya sudah di lakukan pada triwulan pertama dan bukan hanya pada triwulan akhir, hal itu menggambarkan bahwa pada akhir tahun ada penambahan guru disejumlah sekolah baik SD, SLTP dan SLTA,” jelas Iman Hidayat.(SK-03)