SANGATTA (15/5-2017)
Isu banyaknya preman beroperasi di sejumlah kantor lingkungan Pemkab Kutim, tampaknya didengar Bupati Ismunandar. Bahkan, keterangan yang dihimpun Suara Kutim.com, aksi preman ini sempat vilar di media sosial.
Dalam rakor dengan sejumlah Kepala OPD, Senin (15/5), Bupati Ismunandar selain meminta keseriusan kepala OPD terkait rendahnya serapan APBD juga mengantisipasi timbulnya kecurangan atau pelanggaran hukum dalam pengadaan paket pekerjaan. “Kepala OPD melaporkan penggunaan anggaran dan mempercepat proses tender, baik secara lelang maupun penunjukan langsung (PL). Progres lanjutan akan segera dilaporkan kembali setelah dipastikan seluruh OPD telah melaporkan serapan anggaran pada triwulan pertama,” pesan Ismu.
Ismu juga mengingatkan jajaran untuk mudah percaya dengan oknum yang membawa-bawa namanya. Ia dengan tegas menyatakan, jika ada oknum yang mencatut namanya segera cross cek. “Jangan mudah mempercayai oknum yang mengkait-kaitkan dirinya dalam proses penawaran tender. Hal ini agar proses tender proyek dilakukan secara profesional, terbuka dan jujur,” pesan Ismu.
Dikalangan kontraktor, isu pencatutan nama Bupati Ismunandar sudah lama beredar di kalangan pejabat dan kontraktor. Namun, sejumlah pejabat tidak bisa berbuat apa-apa karena mengetahui kedekatan sang oknum dengan bupati. “Bahkan ada yang berani mengutak –atik paket pekerjaan,” tulis seorang warga dalam akunya di media sosial belum lama ini.(SK2/SK3)