SANGATTA (24/6-2019)
Melaksanakan ibadah haji ditegaskan Bupati Ismunandar memerlukan kesiapan mental dan fisik yang prima. Ini tiada lain karena banyak rukun dan wajib haji yang harus dilakukan, serta kondisi cuaca di Arab Saudi yang ekstrem.
Saat membuka manasik haji bagi Calon Jamaah Haji Tahun 2019 di Hotel Mesfa Mulia Sangatta, Senin (24/6), bupati menandaskan kemandirian jamaah dalam melaksanakan ibadah diharapkan. Banyaknya jamaah dalam Kloter, diakui Ismu tidak mungkin dapat dilayani petugas dengan merata dan baik karena berbagai faktor teruatama bahasa dan budaya yang jauh berbeda antara Indonesia dengan Arab Saudi.
Dalam sambutannya yang singkat, Ismu menyebutkan saat ini minta ummat Islam untuk melaksanakan ibadah haji tinggi sehingga menyebabkan daftar tunggu menjadi lama. Karenanya, ia menaruh harapan kepada Calon Haji Tahun 2019 yang berjumlah 210 orang memanfaatkan kesempatan untuk berhaji dengan baik dan benar. “Pahami rukun-rukunnya, kewajiban-kewajiban selama melaksanaklan haji dan umrah, karena ini kesempatan yang tidak mungkin terulang kembali karena kalau mendaftar lagi harus menunggu dalam puluhan tahun baru bisa kembali berangkat,” pesan Ismu.
Karena kesempatan berhaji hanya sekali saja, ia mengimbau jamaah selain menjaga kesehatan, kebersamaan dan lebih fokus dengan ibadah haji. “Karena jamaah haji Kutim masuk gelombang dua, sebaiknya sebelum Wukuf hendaknya jangan asyik dengan hal-hal yang menguras tenaga dan kesehatan, kalau sudah terganggu kesehatan dan masalah sangat disayangkan ibadah hajinya juga terganggu,” imbuhnya.
Manasik haji yang digelar Kementrian Agama (Kemenag) Kutai Timur (Kutim) berlangsung 2 hari. Kepala Kantor Kemenag Kutim Ambontang menerangkan manasik digelar bertujuan meningkatkan pengetahuan jamaah haji akan hal-hal teknis terkait selama melaksanakan ibadah haji.
“Selama dua hari, beberapa hal akan disampaikan kepada jamaah agar selama melaksanakan ibadah haji tidak mengalami masalah dan ibadah hajinya lancar hingga menjadi haji mabrur,” sebut Ambotang.
Dijelaskan, selama manasik jamaah diberi materi tentang kebijakan pemerintah terkait hak dan kewajiban jamaah haji oleh Kanwil Kemenag Kaltim, Bimbingan Kesehatan Haji oleh Dinas Kesehatan Kutim, kemudian materi tentang kebijakan Pemkab Kutim oleh Kabag Sosial Setkab Kutim, serta materi Keselematan Penerbangan Bagi Jamaah Haji oleh Disbuh Kutim dan terakhir praktik haji dan umrah di Masjid Agung Al-Faroek Sangatta Utara.
Dijelaskan, sesuai pembagian Kloter Embarkasi Balikpapan, Jamaah Haji asal Kutim yang tergabung dalam Kloter 10 masuk asrama haji di Balikpapan, Rabu (31/7) pukul 07.00 Wita dan berangkat ke Jeddah – Arab Saudi dengan pesawat Garuda Indonesia Nomor Penerbangan GA 4110 pada Kamis (1/8) pukul 07.55 Wita dan dijadwalkan tiba di Jeddah pada Kamis (1/8) pukul 14.55 WAS. “Melihat jadwal yang ada, nantinya persiapan pemberangkatan dari Sangatta pada malam hari dan pemberangkatan dari Embarkasi sebelum shalat subuh, karena proses pemberangkatan memerlukan waktu lama terlebih jika ada jamaah yang membawa barang yang dilarang dalam penerbangan,” terang Kasi Haji dan Umrah Kemenag Kutim, Sofyansyah.(SK11)