SANGATTA (29/1-2019)
Kemajuan teknologi terutama teknologi informasi, diakui Gubernur Kaltim, Isran Noor tidak bisa ditandingi kecepatannya. Namun, ia berharap awak media terutama pimpinan redaksi sebagai penanggungjawab pemberitaan lebih hati-hati jangan lengah dan tidak asal terbit.
Peringatan Isran ini dikemukakannya saat membuka Diskusi 2019, Media Digital Membangun Kaltim, Selasa (29/1). Acara yang digelar Gerakan Anti Hoaks Jurnalis Kaltim bekerja sama dengan Diskominfo dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kaltim, menampilkan Kepala Bappeda Kaltim Zairin Zain – mantan wartawan Meranti, Kristanto Hartadi – Head of Departement Media Relation Pertamina Hulu Mahakam, kemudian Mulawarman – Head of Regional Corporate Affairs East Indonesia Gojek Indonesia, dan Intoniswan – Wartawan Senior di Kaltim.
Menurut Isran, kecepatan informasi lebih cepat dari semua aspek yang ada di dunia. Dalam hitungan detik, semua informasi sudah menyebar seluruh dunia. “Kita tidak bisa mengejar kecepatan informasi, meski harus menggunakan teknologi super canggih. Karena dalam hitungan detik, semua informasi sudah menyebar kemana-mana,” ungkap mantan Bupati Kutim ini.
Karena kecepatannya yang tak bisa dibendung, ia mengingatkan insan pers terutama yang bergerak di media on line untuk mengedepankan keseimnangan antara fakta, data dan kecepatan terbit. Keseimbangan yang dimaksudkan peraih gelar dokter pada Unpad Bandung ini yakni dalam berita tertentu cek n ricek harus diutamakan sehingga memuhi kaedah berita sebagaimana diamanatkan UU Pers serta kode etik jurnalistik. “Kalau hanya memberitakan satu pihak sebagai sumber berita, tentu berakibat buruk bagi orang lain karenanya berita tertentu harus balance,” imbuhnya.
Iapun menjaga insan pers di Kaltim untuk ikut menjaga Kamtibmas Kaltim, selain itu berperan aktif menjaga NKRI. Menurutnya, ada sebuah kebenaran yang tidak bisa dibuktikan, dan ada sebuah kejahatan yang juga tidak bisa dibuktikan, namun terjadi.
Dalam acara yang dihadiri Humas Pemkab se Kaltim, serta wartawan dari berbagai daerah ini, ia berharap wartawan di Kaltim menghindari berita hoax. “Pemimpin redaksi dan awak media lainnya untuk tetap menjaga situasi agar tetap aman dan tertib, karena Kaltim milik kita semua karenanya harus dijaga Kamtibmasnya,” kata Isran.
Acara yang digelar di Kantor Gubernur Kaltim, sebelumnya dilakukan deklarasi pembentukan Forum Pemimpin Redaksi Kalimantan Timur, kemudian dilanjutkan tanya jawab permasalahan media online sebelum acara diskusi yang dipandu Charles Siahaan – Ketua Jurnalis Anti Hoax Kaltim.(SK8)