SANGATTA (23/8-2019)
Menjelang waktu berakhir di Makkah, sejumlah jamaah haji asal Kutim yang tergabung di Kloter 5 Balikpapan, Kamis (22/8) kemarin berkunjung ke Jeddah – kota bisnis tersibuk di Arab Saudi. Selama di kota internasional ini, jamaah berkunjung ke Masjid Qisas, Balad serta melihat Masjid Terapung di Laut Merah serta bertandang ke Museum Al Amoudi.
Obyek wisata yang belum lama dioperasikan ini lokasinya di El Shimeisi tidak jauh dari Makkah, bahkan hanya memerlukan waktu 15 menit dari Masjidil Haram. Bagi jamaah yang bertandang ke Museum Al-Moudi, kata Nasrullah, akan melihat properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari-hari masyarakat Arab di zaman dulu seperti sumur, batu bangunan, perlengkapan memasak, serta makan dan minum, toko, rumah, ranjang, sofa, perhiasan, dan pakaian termasuk peralatan perang tentara Arab yakni baju dan pedang.
Bersama jamaah lainnya, pria yang akrab disapa Inas ini menggambarkan di Museum Al-Moudi, pengunjung benar-benar diperlihatkan akan kondisi Makkah dari zaman ke zaman. Warga Gang Taruna ini mengakui di Museum Al-Moudi bisa melihat kondisi Masjidil Haram, Ka’bah serta situasi jamaah saat itu ketika tawaf dan sai.
Disebutkan, di museum yang banyak menarik perhatian jamaah ini kerap menjadi tujuan jamah sebelum melanjutkan perjalanan ke Jeddah atau menunggu waktu pulang ke tanah air. Untuk masuk ke museum ini, setiap jamaah dikenakan tarif sebesar 3 RS atau Rp12 ribu. “Kami bisa menggunakan pakaian ala Suku Badui atau Raja Arab Saudi untuk kenangan, bahkan ada Hajar Aswad yang bisa tempat foto seperti di Masjidil Haram,” ungkap Inas.(SK11)