SANGATTA (26/7-2019)
Meningkatnya pembangunan di Kutim, bertambah kebutuhan air bersih. Karena aior sebagai kebutuhan dasar, Pemkab Kutim melaui PDAM Tirta Tuah Benua berupaya memaksimalkan pelayanan. Pjs Dirit PDAM, Suparjan, menerangkan sejak tahun 2012 hingga 2018 lalu, penambahan pelanggan naik signifikan.
Pada tahun 2012, Jumlah pelanggan mencapai 11.661 sambungan langganan (SL) namun pada tahun 2018 lalu mencapai 24.896. Berdasarkan klasifikasi pelanggan yang terdiri dari Rumah Tangga I, Rumah Tangga II, Rumah Tangga III, Rumah Tangga IV, Khusus, Sosial Umum, Sosial Khusus I, Sosial Khusus II. Instansi Pemerintahan, Niaga Kecil, Niaga Besar I, Niaga Besar II, Niaga Besar III, Industri Kecil dan Mobil Tangki, jumlah sambungan pelanggan per tahun bervariasi.
Di tahun 2012 tercatat ada 11.661 SL, setahun kemudian menjadi 14.065 SL, kemudian pada 2014 jumlah pelanggan berjumlah 16.154 SL, dan 2015 jumlah pelanggan sejumlah 17.774 SL. Ia menyebutkan, peningkatan terjadi diera kepemimpinan dari tahun 2016 yang dari 17.774 menjadi 20.644 SL.
“Lonjakan jumlah pelanggan terus terjadi ditahun berikutnya yakni 2017, menjadi sebanyak 23.262 SL,” tambah Suparjan seraya mengakui peningkatan jumlah pelanggan karena jangkauan layanan bertambah panjang.
Berdasarkan penambahan jumlah pelanggan, terangnya, perhitungan persentase cakupan pelayanan PDAM Tirta Tuah Benua Kutim dari 2013 dari segi wilayah administrasi 16,66 persen dan segi wilayah teknis 29,06 persen. Persentase meningkat dari tahun ke tahun ketika Bupati Ismunandar meningkatkan layanan air bersih. (SK3)