SANGATTA,Suara Kutim.com (25/5)
Ibarat gajah nginjak kucing, itulah yang terjadi ketika mobil operasional PT Pama Persada yang dikemudikan Charles Toding Allo, ditabrak off highway truck (OHT), sebuah pengangkut batubara berukuran besar dan tinggi serta high teknologi.
Keterangan yang dihimpun Suara Kutim.com, mobil Charles rengsek ketika digilas OHT yang berbobot 130 ton, pada Jumat (22/5) subuh. Beberapa sumber menyebutkan, kendaraan Charles kayak kaleng sarden dilindas mobil. Tabrakan diareal tambang PT Kaltim Prima Coal (KPC) dalam beberapa hari terakhir merebak di media sosial namun belum ada penjelesan resmi dari KPC dan Pama. “Karena kondisi kendaraan korban yang terlindas, upaya menyelamatakn korban dokter didatangkan ke TKP namun korban sudah meninggal di tempat,” terang sumber media ini.
Keterangan yang didapat wartawan, kini KPC sedang menanti hasil penelitian lapangan yakni dari Kepala Inspektur Tambang (IT) dan segera dilakukan proses investigasi oleh tim yang menanganinya.
Dihubungi terpisah, Kadis Pertambangan dan Energi Kabupaten Kutim, Wijaya Rahman mengaku belum mendapat informasi kecelakaan kerja yang menimbulkan korban jiwa tersebut. “Biasanya ada laporan, tapi saya belum dapat informasinya,” aku Wijaya Rahman ketika ditanya soal kecelakaan kerja di areal tambang ini.
Wijaya. manambahkan kecelakaan diareal tambang KPC merupakan tanggung jawab pemerintah pusat karena ijin pertambangan jenis PKP2B dilakukan di Kementerian ESDM. Sementara, sejumlah karyawan KPC ditemui wartawan mengaku tidak mengetahui bahkan belum pernah mendengar ada kecelakaan kerja di tambang. “Itu bisa saja direkayasa,” kata mereka seraya berlalu dengan alasan kendaraan jemputan sudah datang.(SK-02/SK-03/SK-08)
