SANGATTA,Suara Kutim.com (31/1)
Himbauan sejumlah pejabat sepertiBupati Ardiansyah Sulaiman, Kapolres AKBP Anang Triwidiandoko serta Dandim 0909 Letkol Inf Ibnu Hudaya, agar pembakaran lahan dihentikan karena menganggu kualitas udara yang berdampak terhadap kesehatan manusia, benar-benar tak digubris.
Dalam beberapa hari terakhir, pembakaran lahan yang diduga untuk berkebun kembali marak di seputar Kota Sangatta. Pantauan Suara Kutim.com serta beberapa sumber yang melaporkan menyebutkan pembakaran lahan sekitar Jalan Pendidikan Sangatta Utara, Minggu (31/1) sore tadi merupakan yang terparah dalam tahun 2016.
Keterangan yang dihimpun Suara Kutim.com lahan yang terbakar sore tadi lebih 5 Ha, karena lokasinya berada di tepi jalan sejumlah petugas terpaksa menghentikan semua kendaraan agar tidak melintas karena kabut asap. “Jarak pandangnya boleh dikatakan hanya beberapa meter, jika dibiarkan kendaraan melintas berbahaya,” terang sejumlah petugas.
Aksi pembakaran lahan disesalkan banyak pihak, pasalnya udara Sangatta yang sudah bersih akibat kebakaran lahan di tahun 2015 lalu kini kembali kotor. Kapolres Kutim AKBP Anang Triwidiandoko menerangkan kini jajaranya sedang menyelidiki pelakunya. “Memang rada sulit untuk menemukan pelakuknya, meski secara berkala dilakukan patroli tetapi tidak menemukan pelaku terlebih-lebih lokasi yang jauh dari tepi jalan,” terang kapolres.
Sebelumnya Kapolres AKBP Anang Triwidiandoko mengingatkan semua kapolsek aktif melakukan pembinaan dan pencegahan pembakaran lahan meski untuk berkebun. Pesan Presiden Jokowi itu disampaikannya berulang kali kepada jajarannya termasuk saat melantikan Kapolsek Sangatta, Sangkulirang dan Muara Bengkal belum lama ini.(SK-02/SK-03/SK-11)