SANGATTA (24/9-2019)
Warga Desa Mulupan Kecamatan Muara Bengkal, benar-benar diuji. Setelah terancam kekeringan air akibat kemarau, ditambah asap tebal akibat Karhutla, Senin (23/9) malam kebakaran. Bencana yang menimpa warga yang sebagian besar nelayan ini, membuat beban warga Mulupan semakin berat. “Sudah kemarau, asap kini kebakaran lagi,” kata Sekdes Mulupan, Ishak.
Kepada Suara Kutim.com, Selasa (24/9) disebutkan warga Mulupun yang menjadi korban kebakaran sekitar 30 KK meski rumah yang terbakar 27 unit. “Saat ini sedang dilakukan pendataan umtuk mendapatkan data final, karena dalam satu rumah ada beberapa KK,” terangnya.
Banyaknya rumah terbakar, sejumlah warga dari Batu Ampar, Muara Bengkal dan Muara Ancalong, Selasa (24/9) melakukan penggalangan dana untuk membantu korban. Bahkan Camat Batu Ampar, Yuriansyah, bersama stafnya siang tadi langsung ke Mulupan untuk menyerahkan bantuan warga Batu Ampar.
Demikian dengan sejumlah perusahaan sekitar MuaraBengkal, datang ke Mulupan untuk menyerahkan bantuan sebagai bentuk kepedulian. Bupati Ismunandar yang sedang mengikuti pendidikan di Lemhanas, melalui whatshap kepada Suara Kutim.com menyatakan ikut prihatin dengan bencana yang menimpa warga Mulupan. “Dinas Sosial dan Bagian Kesra sudah diminta segera membantu para korban, terutama pakaian dan makanan sementara Dinas Kesehatan terkait kesehatan masyarakat karena kondisi air di Mulupun saat ini akibat kemarau,” kata Ismu.(SK4)