Beranda kutim adv pemkab Kedapatan Tidak Pakai Masker dan Berdesakan di Kendaraan, Karyawan Tambang Langsung Dipulangkan

Kedapatan Tidak Pakai Masker dan Berdesakan di Kendaraan, Karyawan Tambang Langsung Dipulangkan

0

Loading

Sangatta (9/4-2020)

Upaya pencegahan penyebaran dan penularan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), tentu menjadi beban dan tanggung jawab semua lapisan masyarakat. Mulai dari pemerintah, swasta, pengusaha, hingga masyarakat umum. Hal ini lah yang membuat pemerintah tidak pernah bosan-bosannya menghimbau semua lapisan masyarakat untuk ikut dan patuh terhadap anjuran pemerintah dan kesehatan dalam upaya mencegahan penyebaran dan penularan COVID-19. Demikian diungkapkan Bupati Kutai Timur (Kutim), Ismunandar kepada awak media saat menyikapi perkembangan kasus COVID-19 khususnya di wilayah Kutai Timur, Rabu (8/4) kemarin.

Bupati Ismu
Bupati Ismu saat jumpa pers

“Pemerintah tidak pernah bosan-bosannya terus menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mau mentaati dan patuh terhadap anjuran yang sudah dikeluarkan pemerintah dan kesehatan dalam upaya pencegahan penularan COVID-19, khususnya di wilayah Kutim,” ujar Ismu.

Diakui Ismu, hingga saat ini masih banyak masyarakat yang bersikap cuek dan tidak perduli akan kesehatan dan keselamatan bagi dirinya sendiri dan juga bagi orang-orang yang berada di sekitarnya, terutama di kalangan karyawan perusahaan di wilayah Kutim, khususnya perusahaan tambang batubara di Sangatta. Hal ini dikarenakan ternyata masih ada kendaraan pengangkut karyawan perusahaan batubara yang diketahui masih mengangkut karyawannya sesuai kapasitas kursi tempat duduk bus atau kendaraan angkut lainnya. Bahkan masih banyak karyawan yang tidak menggunakan masker.

Razia Protokol Kesehatan karyawan tambang di Sangatta

“Padahal dari koordinasi Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kutim dengan semua manajemen perusahaan tambang batubara, perkebunan dan swasta di Kutim, belum lama ini, sudah disepakati untuk menerapkan aturan physical dan social distancing serta penggunaan masker bagi karyawan perusahaan, baik dimasa jam kerja maupun diluar jam kerja. Ternyata masih bayak bus perusahaan yang mengangkut karyawan, sepenuh porsi kursi yang ada. Seharusnya jika kapasitas penumpang 50 kursi, cukup diisi 25 orang saja. Selain itu masih banyak karyawan yang tidak menggunakan masker, padalah ini penting sebagai pelindung diri,” ungkapnya.

Dengan kondisi yang ada, Ismu menilai jika aturan kesehatan dan keselamatan belum sepenuhnya disosialisasikan oleh pihak manejemen perusahaan kepada para karyawannya. Karena itu, sejak Rabu (8/4) kemarin, dirinya sudah menginstruksikan kepada tim gabungan TNI-Polri untuk melakukan sosialisasi dan razia rutin setiap pagi dan sore pada saat jam berangkat dan pulang kerja karyawan perusahaan batubara, dengan melakukan pemeriksaan kendaraan pengangkut karyawan. Jika mulai hari ini, Kamis (9/4) masih ditemukan ada yang belum mentaati anjuran tersebut, maka petugas berhak untuk menurunkan karyawan dari kendaraan dan langsung dipulangkan.

Razia Prokes Angkutan Karyawan Tambang Batubara

“Mulai hari ini jika masih ada yang bandel, berdesakan di dalam bus, kita turunkan. Jika ada yang tidak menggunakan masker, juga kita turunkan. Kita minta untuk pulang saja dan tidak usah bekerja. Kami akan bertindak tegas, karena ini menyangkut kesehatan dan keselamatan banyak orang. Jika ada karyawan yang ternyata terinfeksi COVID-19, sementara dirinya tidak mengetahui dan masih bebas bergaul, maka penularan akan terjadi secara cepat dan penyebarannya pun akan semakin luas. Tentu ini yang tidak kita inginkan,” tegasnya.(Adv-Kominfo)