SANGATTA (9/7-2019)
Setelah ditagih berulang kali, selama 4 tahun, akhirnya Kementrian Pertanian kembali berjanji akan merealisasikan bantuan ternak sapi terhadap 18 kelompok peternak sapi yang sudah membuat kandang sapi.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kutim, Sugiono menerangkan sejak 2015 lalu Pemerintah Pusat menjanjikan akan memberikan bantuan ternak berupa indukan sapi jenis brahman cross ke Kutim. Namun sayangnya bantuan sapi tidak kunjung direalisasikan, semua persyaratan telah dipenuhi diantaranya mempunyai kandang yang harganya mencapai Rp100 juta perunit.
Sayangnya, janji tinggal janji, sementara peternak yang bakak menerima kelimpungan karena harus membayar pinjaman sementara sumber pembayarannya tidak ada. Yang membuat miris Sugiono, satu orang calon penerima bantuan harus mengakhiri hidup dengan bunuh diri karena beban utang.
“Rakor Peternakan se-Indonesia yang dilaksanakan di Bali, belum lama ini, pemerintah pusat memastikan akan merealisasikan bantuan indukan sapi yang pernah dijanjikan sejak tahun 2015 silam, semoga saja benar-benar terealisasi,” sebutnya.
Dijelaskan, rencana bantuan sapi yang sempat batal disalurkan tersebut dikarenakan hasil lelang pengadaan ternak sapi untuk 30 provinsi se-Indonesia dibatalkan kontraktor pengadaan karena keterbatasan dana, namun mulai tahun 2019 mekanisme lelang diserahkan ke pemerintah provinsi.
Sugiono menambahkan dengan 180 ekor sapi indukan yang diterima, masih kurang karena awalnya diusulkan 227 ekor. Meski demikian, pembagiannya diupayakan merata yakni masing-masing kelompok tani mendapatkan jatah 10 ekor sapi brahman cross.
“Pekan depan tim verifikasi dari Kementrian Pertanian akan ke Kutim untuk melakukan pengecekan kesiapan kelompok tani calon penerima bantuan sapi. Meski hingga sat ini proses lelang belum dilaksanakan pihak provinsi Kaltim, namun diperkirakan pada bulan Oktober hingga November nanti, bantuan sapi ini sudah akan terealisasi,” ungkapnya seraya mengaku belum tahu persis kondisi kandang yang sudah dibangun 4 tahun silam.(SK2)