SUARAKUTIM.COM; SANGATTA—Dualisme organisasi sepertinya bakal terjadi pada Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kutai Timur. Pasalnya, meski belum lama ini KNPI Kutim telah menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) ke XIII yang diprakarsai oleh pengurus DPD KNPI Kaltim pada Minggu (6/6) lalu, hingga terpilihnya Felly Lung untuk menakhodai organisasi bentukan kelompok cipayung ini. Namun demikian, KNPI kubu Munir Perdana juga telah memastikan akan menggelar Musda KNPI Kutim ke VII, akhir bulan ini.
Munir Perdana menyebutkan, sebagai Ketua DPD KNPI Kutim dirinya bersama fungsionarisnya telah melakukan penyamaan pendangan delam rangka menentukan arah organisasi garapan Ali Moertopo tersebut.
“Alhamdulillah hampir seluruh (OKP dan DPK, red) turut hadir, hingga semuanya sependapat untuk menjadi bagian dari aktor yang konstruktif, demi memupuk barisan pemuda,” ucapnya.
Lanjut Munir, pelaksanaan Musda KNPI ke XIII lalu, ditengarai melanggar banyak ketentuan organisasi. Karena hal itu pula, Munir menilai Ketua KNPI Kaltim Arif Rahman Hakim, telah melakukan praktek inkonstitusional. Maka dengan itu, Munir secara tegas menolak pelaksanaan Musda tersebut dan akan melaksanakan Musda VII KNPI Kutim pada tanggal 30 Juni 2021 mendatang.
“Musda KNPI Kutim sudah yang ke tujuh, ya. Bukan yang ke 13. Kalau yang sudah terlaksana baru-baru ini kami tidak mengakuinya secara kelembagaan. Jadi kami tetap akan melakukan Musda ke VI, tanggal 30 Mendatang,” ujar Munir didampingi pengurusnya.
Selain itu, tambahnya, seluruh elemen yang terlibat dalam konsolidasi bersama telah melayangkan penolakannya secara tertulis atas pelaksanaan Musda XIII yang ‘dimotori’ pengurus provinsi pada sepekan lalu di Gedung Serba Guna, Kawasan Perkantoran Bukit Pelangi.
Senada dengan Munir, Ketua DPK KNPI Kecamatan Sangatta Selatan Akbar, mengungkapkan harapannya terkait Musda VII haruslah dilaksanakan berdasarkan aturan-aturan organisasi yang berlaku. “Kami DPK hanya menginginkan kaidah-kaidah organisasi betul-betul diterapkan khususnya dalam proses berdemokrasi di KNPI. Sehingga kami tidak merasa menghianati pengetahuan dan pengalaman kami selama ber-KNPI. Ini bukan tentang siapa yang menjadi Ketua KNPI Kutim nantinya, tapi ini tentang menyelamatkan akal sehat,” ungkap Akbar saat ditemui usai rapat.
Dalam rapat konsolidasi itu juga, Munir menyampaikan dirinya tidak akan mencalonkan kembali menjadi Ketua KNPI Kutim dikarenakan terkendala usia yang sudah melampaui batas yang ditetapkan dalam AD/ART.
“Saya akan bersikap netral dalam pemilihan Ketua KNPI Kutim nanti. Saya hanya akan memastikan pemilihan berjalan secara sportif dan sesuai ketentuan organisasi. Silahkan siapapun punya hak dan kesempatan yang sama untuk menjadi ketua, asal memenuhi kriteria yang sesuai dalam AD ART. Tidak ada calon titipan atau sejenisnya,” tutup Munir.(Win/*/Redaksi)
