SANGATTA (28/5-2018)
Adanya pelibatan anak dalam aski bom bunuh diri di Indonesia, menjadi perhatian KPAI Kutim. Sebagai bentuk penolakan pelibatan anak serta aksi teror bom yang terjadi di Indonesia, KPAI bersama sejumlah siswa dan Laskar Merah Putih, Senin (28/5) sore menggelar Deklarasi Aksi Nasional Pita Hitam Anak Indonesia.
Aksi yang dipimpin Mariana Ahmad dari LPA Kutim ini, melibatkan 20 orang yang merupakan perwakilan dari sejumlah sekolah. Dalam aksi bertemakan Menolak : Penanaman Paham Radialisme, Ujaran Kebencian, Intoleransi, dan Pelibatan Anak Dalam Terorisme ini menarik perhatian pelintas Jalan Yos Sudarso III Sangatta Utara.
Sebagai bentuk penolakan aksi bom, peserta membagikan pita hitam kepada pengguna jalan untuk ikut melawan aksi terorisme di Indonesia khususnya terlebih melibatkan anak-anak. “Anak-anak yang dilibatkan dalam aksi bom bunuh diri di Surabaya, merupakan anak-anak yang masih remaja yang memerlukan kasih sayang dan tidak mengetahui apa tujuan dari orang tuanya, mereka masih bersih dan suci namun dalam usia belia sudah direcoki dengan hal-hal yang sebenarnya belum pada tempatnya,” kata Mariana Ahmad.
Kepada warga Kutim, peserta aksi mengajak untuk memerangi ajaran radikalisme yang tujuannya ingin memburuk citra Indonesia serta merugikan orang banyak. “Indonesia negeri damai, mari kitra tolak semua ajaran radikalisme terlebih sampai melibatkan anak-anak,” pesan Mariana Ahmad.(SK13)