Beranda KABAR KALTIM KPC dan YPPSB Kembali Salurkan 500 Paket Sembako

KPC dan YPPSB Kembali Salurkan 500 Paket Sembako

0
Penyaluran bantuan sembako oleh KPC dan YPPSB

Loading

SANGATTA (17/6-2020)

Kepedulian PT KPC dan Yayasan Pendidikan Prima Swarga Bara (YPPSB). terus mengalir di pademi Corona, ini terbukti dalam dua hari terakhor,  sebanyak 500  paket sembako dibagikan kepada warga yang terdampak Corona.

Pembagian sembako tahap III ini, KPC-YPPSB tidak hanya berfokus kepada warga perorangan, namun juga kepada empat pesantren dan dua panti asuhan yakni Pesantren Daarussolah, Darul Khairat, Hubbul Wathon dan Nurul Ihsan. Sementara dua panti asuhan, yakni Panti Asuhan Istiqomah dan Raudhatul Jannah.

Ustadz Sapri Yusih, Pembina Pondok Pesantren Darul Khairat menyatakan, 18 paket sembako yang diterimanya sangat bermanfaat bagi 38 orang santri yang bernaung di pesantrennya. “Kami membina sebanyak 38 orang santri. Aspek pembinaan lebih pada peningkatan keagamaan dan kewirausahaan. Saya rasa kontribusi dari KPC ini sangat bermanfaat bagi anak-anak kami. Terima kasih dan semoga operasi KPC lancar terus,” kata Ustadz Sapri.

Hal senada disampaikan Ustadz Hanafi, Pembina Pondok Pesantren Nurul Ihsan, Sangatta Utara. Hanafi menyampaikan rasa Syukur dan terima kasih kepada KPC, atas perhatian perusahaan kepada para santrinya. “Anak didik kami di sini ada 35 orang. Kami semua menyampaikan rasa Syukur dan terima kasih kepada KPC, serta mendoakan semoga manajemen dan karyawan KPC tetap sehat, serta dilindungi oleh Allah dan usahanya tetap lancar,” kata Ustadz Hanafi.

Hingga saat ini, KPC telah mendistribusikan bantuan sembako kepada 2,048 kepala kelurga korban Covid-19, di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan. Bantuan tersebut berisi beras, telur, gula pasir, minyak goreng, mie instan dan teh celup.

General Manager External Affairs and Sustainable Development (GM ESD) KPC Wawan Setiawan menyatakan, sasaran penerima bantuan KPC dan YPPSB adalah para korban Covid-19. Mereka yang sebelumnya berdaya secara ekonomi, menjadi tidak berdaya karena adanya Covid-19 ini. “Mereka yang sebelum Covid-19 berdaya secara ekonomi,  tapi sekarang tidak berdaya lagi. Kelompok masyarakat ini yang menjadi perhatian kami,” kata Wawan.

Mereka yang masuk dalam golongan ini adalah penjual pentol di sekolah, tukang jualan keliling, tukang urut (bekam), marbot mashid, ojek pangkalan, supir angkutan umum, tukang cukur rambut, korban PHK, tukang sol sepatu dan lainnya.(*/SK3)