SANGATTA (2/2-2019)
Ketua KPU Kutim Fahmi Idris berharap partisipasi masyarakat untuk menjadi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu dan Pilpres 2019 yang digelar Rabu (17/4) mendatang. Harapan Fahmi dan komisioner KPU lainnya pasalnya honor menjadi KPPS terbilang kecil yakni Rp550 ribu untuk ketua dan anggota Rp500 ribu. “Honor KPPS ini lebih rendah dari honor pada Pilkada,” terang Fahmi ketika menerima rombongan PWI Kutim.
Ia menyebutkan, penetapan besaran Honor KPPS ini sesuai Surat Menteri Keuangan (Menkeu) Nomor S-118/MK.02/2016 tentang Penetapan Standar Biaya Honorarium Tahapan Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD, Presiden, dan Wakil Presiden, serta Tahapan Pemilihan Gubernur/Bupati/Wali Kota Serentak.
Bersama Ulfa Jamiltul Farida, Arafah – Komisipner KPU serta pejabat KPU lainnya yakni Listiana Astar, Muhammad Basori dan Pratama Erwin Haryanto, dijelaskan KPU Kutim juga kesulitan dalam dana Pemilu dan Pilpres 2019 pasalnya yang menjadi standar Pulau Jawa. “Saat ini sudah dilakukan pendatan pemilih yang belum terdaftar, sementara sejumlah logistik sudah diterima bahkan disortir berdasarkan kecamatan, sedagkan TPS yang akan dibentuk sebanyak 971 TPS dimana setiap TPS memerlukan 7 orang sehingga dibutuhkan 6.797 orang untuk menjadi KPPS terbanyak di Sangatta Utara,” sebut Fahmi seraya menambahkan untuk perekrutan menunggu petunjuk teknis KPU pusat.(SK11)