Beranda kesehatan Kutim Berstatus KLB BDB, 5 Orang Meninggal Dunia

Kutim Berstatus KLB BDB, 5 Orang Meninggal Dunia

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (23/2)
Terus meningkatnya penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadikan Kutim sebagai daerah berstatus KLB DBD oleh Dinas Kesehatan Kaltim, bersama 6 daerah lainnya. Penetapan Kutim sebagai daerah KLB DBD langsung disikapi Pemkab terutama Dinas Kesehatan dengan menggelar Rakor bersama camat. “Masalah DBD sudah memprihatinkan, karenanya semua pihak terutama camat dan kepala desa untuk aktif membantu aparat kesehatan dalam mensosialisasikan gerakan 3 M serta upaya pemberantasan nyamuk aedes agipty,” kata Bupati Ismunandar.
Kepala Dinkes Kutim dr Aisyah, penetapan status KLB DBD di Kutim harus disikapi dengan tindakan nyata diantaranya pemberantasan nyamuk penyebab DBD dengan cara fogging namun untuk keperluan foging serentak untuk wilayah Sangatta Utara dibutuhkan sedikitnya 30 drum solar. Aisyah menandaskan, foging hanya untuk membunuh nyamuk dewasa sementara jentik-jentik sulit kecuali diberi abater. “Peran masyarakat sangat diharapkan karena nyamuk aedes agypti itu berada di tempat-tempat bersih termasuk pas bunga, akurium atau bekas tempat makanan burung yang lupa dibersihkan namun pernah kemasukan air,” beber Aisyah.
Terhadap pasien yang DBD, Aisyah menambahkan sudah mencapai 420 orang dan 5 orang meninggal dunia. Berdasarkan pemetaan yang dilakukan Dinas Kesehatan, kasus DBD terbanyak di Sangatta Utara, Sangatta Selatan dan Bengalon. Aisyah mengakui alokasi dana untuk pemberantasan DBD terbilang minim yakni Rp500 juta, meski demikian ia memastikan penyalanan dan perawatan kepada masyarakat penderita DBD tetap dilakukan karena masyarakat Kutim sudah memiliki jaminan kesehatan seperti surat tidak mampu (SKTM), Jamkesda, Jamkesprov, dan BPJS. “Dinas Kesehatan berterima kasih karena ada kepedulian sejumlah pihak diantaranya Granat serta anggota DPRD Kutim yang ikut mendukung kegiatan foging,” sebut mantan Direktur RSU Sangatta ini.(SK-03/SK-13)