SANGATTA,Suara Kutim.com (27/11)
Terbatasnya lahan potensial untuk program transmigrasi di Kutim, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kutim mengusulkan program transmigrasi pesisir bisa dilaksanakan di Kutim, Program yang pernah diusulkan beberapa tahun ini, mandeg bahkan tidak ada kejelasannya.
Kepala Disnakertrans Kutim,Abdullah Fauzie kepada Suara Kutim.com menerangkan saat ini lahan potensial untuk pertanian yang dibisa menjadi lahan satu dan dua atau bercocok tanam bagi warga transmigrasi, sedikit. “Walaupun ada lahan 100 hektar hingga 200 hektar sudah digarap oleh masyarakat lokal karenanya direkomendasikan program transmigrasi pesisir, jika masih ingin melaksanakan program transmigrasi penduduk,” kata Abdullah Fauzie.
Fauzie mangakui saat Pemkab Kutim mengembangkan potesi laut melalui budidaya rumput laut dan gurita, sehingga ada kemungkinan program transmigrasi pesisir ini dapat terlaksana di Kutim. Ia mengakui, kawasan yang layak dikembangkan tersebar disejumlah kecamatan seperti Kaliorang, Sandaran dan Sangkulirang.
“Potensi laut Kutim kaya,sehingga tidak hanya sekedar melakukan pengembangan rumput laut dan gurita, namun melalui program transmigrasi pesisir pemerintah Kutim juga bisa melakukan pengembangan budidaya kerapu dan ikan-ikan lainnya yang memiliki nilai ekonomis tinggi di pasaran,” beber Fauzie.
Terhadap program kawasan pesisir yang ia usulkan, Fauzie menyebutkan nantinya mereka yang menjadi peserta bukan seperti peserta transmigrasi selama ini tetapi harus warga yang memang selama ini berkecimpung dengan pembudidayaan ikan serta potensi laut lainnya. (SK3)