SANGATTA (25/11-2017)
Ketiadaan lahan, menjadi masalah utama dalam penentuan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Sangkulirang. Menurut Camat Sangkulirang, Tadjuddin, tidak semua warga yang mau lahannya dijadikan TPA. “Ada yang siap namun bermasalah di jalan masuk menuju lokasi pembuangan,” terang Tadjuddin.
Ia mengungapkan berkembangnya Sangkulirang saat ini menimbulkan banyak masalah mulai terbatasnya lahan untuk pemukiman termasuk untuk fasilitas umum lainnya. Terhadap persampahan di Sangkulirang, diakui sistemnya baik.
Karena sementara dan status lahan milik warga, lokasi TPA di Sangkulirang, diungkapkan selalu berpindah -pindah. Sementara lahan milik desa yang siap dijadikan sebagai TPA, ditolak dari tokoh masyarakat sekitar dengan alasan diperuntukan untuk membangun fasilitas sekolah atau lainnya bukan TPA.
“TPA sampah di Sangkulirang sudah pindah beberapa kali. Sampai yang terakhir, menggunakan lahan milik desa. Namun, saat akan dibuat jalan dengan minta bantuan perusahaan, justru ditolak sejumlah tokoh masyarakat,” ungkapnya seraya mengaku malu jika meminat bantuan perusahaan lagi.
Karena tidak ada TPA baru, pembuangan sampah dari warga Sangkulirang dijelaskan kembali ke lokasi lama, akibatnya membuat jalan tertutup sampah dan dikeluhkan masyarakat. “Inilah kondisinya, mau bagaimana lagi karenanya kami akan undang kembali semua pihak untuk merumuskan masalah sampah ini karena apabila tidak dikelola, dampaknya kembali dirasakan masyarakat seperti bau tak sedap , banyak lalat yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat,” sebut Tadjuddin.(SK12)
