SAMARINDA (24/4-2020)
Keputusan larangan mudik oleh Presiden Jokowi, disambut gembira Pemprov Kaltim karena akan terhentinya arus orang dari dan ke Kaltim, sehingga memudahkan tracking warga masyarakat yang diduga pernah kontak langsung dengan penderita Virus Corona.
Kepala Biro Humas Setda Kaltim, Syafranuddin menyebutkan pembatasan alat transportasi ke Kaltim inilah yang menjadi harapan Gubernur Kaltim Isran Noor saat memimpin rapat koordinasi pencegahan dan pemberantasan Covid19 pada Senin (16/3) lalu. “Hanya dulu menggunakan istilah local lockdown, jadi banyak yang menentang bahkan menolak karena bisa membuat masyarakat terganggu baik ekonomi, sosial dan lainnya,” sebutnya.
Karenanya, ujar pria yang juga Jubir Pemprov Kaltim ini, keputusan Presiden Jokowi menerbitkan larangan mudik dan diimplementasikan tidaknya adanya penerbangan, kapal laut dan kendaraan darat bisa masuk maupun keluar kecuali barang kebutuhan masyarakat, sangat membantu percepatan pemberantasan Corona di Kaltim demikian dengan daerah lain.
Diakui, dengan pembatasan hingga tanggal 1 Juni itu, semua tim Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid 19 lebih fokus dengan pengobatan pasien yang ada serta mentracking warga yang ada hubungan atau kontak langsung. “Sejak Jumat hari ini, dipastikan tidak ada warga masyarakat yang masuk Kaltim tentu dapat membantu dalam percepatan penuntasan pemberantasan Covid 19 di Kaltim, selama ini dengan masih terbukanya pintu masuk Kaltim maka kemungkinan orang dari luar Kaltim membawa virus mematikan itu terbuka lebar terbukti adanya pasien positif dari Jakarta,Jabar, Jatim dan Sulsel. Kalau ini bisa diwjudkan sejak pertengahan Maret lalu, Insya Allah jumnlah PDP positif bisa berkurang,” ungkapnya.
Sekedar diketahui, sejak hari ini Bandara Aji Muhammad Sultan Sulaiman Sepinggan Balikpapan dan APT Pranoto Samarinda, mulai menghentikan operasinya. Kebijakan ini, implementasi dari larang mudik yang diterbitkan Presiden Jokowi.(SK8)