SUARAKUTIM.COM; SANGATTA—Tidak bisa dipugkiri, kebutuhan masyarakat akan penerangan khususnya listrik PLN (Perusahaan Listrik Negara), menjadi salah satu hal yang utama. Hingga saat ini di wilayah Kutai Timur, sebagian besar wilayah sudah merasakan fasilitas listrik dari perusahaan milik negara tersebut.
Meski sebagian besar Kecamatan di Kutim sudah menikmati fasilitas listrik PLN, namun ternyata belum semua wilayah tersebut menikmati listrik selama 24 jam non stop. Sebab, sebagian wilayah pedalaman Kutim, ternyata masih menikmati listrik selama 12 jam saja.
“Klo masalah listrik, di Dapil (daerah pemilihan, red) III tempat saya, sebagian besar masyarakat sudah menikmati listrik PLN. Apalagi Kecamatan Muara Wahau dan Kongbeng, listriknya sudah 24 jam non stop. Namun masih ada beberapa wilayah yang sudah menikmati listrik PLN, namun baru selama 12 jam saja. Seperti di Kecamatan Busang,” tutur Anggota DPRD Kutim, Kajan Lahang, kepada awak media.
Diakui politisi Partai Nasdem ini, untuk wilayah pedalaman seperti Kecamatan Busang, sebagian ada yang sudah menikmati lisitrik PLN selama 12 jam dan ada juga desa-desa yang belum teraliri listrik PLN. Bagi desa yang belum menikmati listrik PLN, masyarakat menggunakan alat pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau solar cell secara komunal. Namun Kajan berharap, pihak PLN bisa mencarikan solusi, agar masyarakat yang baru menikmati listrik PLN selama 12 jam, bisa menjadi 24 jam non stop. Sementara bagi yang belum menikmati listrik PLN, dirinya berharap bisa segera menikmati fasilitas listrik PLN.
“Memang baru sebagian desa di Kecamatan Busang yang teraliri listrik PLN, dan itupun masih 12 jam. Masih ada desa-desa yang hanya mengunakan solar cell komunal untuk penerangan rumah mereka. Kita berharap PLN bisa mencarikan solusi, agar masyarakat yang sudah merasakan listrik 12 jam bisa ditingkatkan menjadi 24 jam. Sementara bagi desa yang belum sama sekali tersentuh listrik PLN, bisa segera menikmati listrik PLN,” harapnya.(Advetorial/Admin)