SANGATTA (14/2-2018)
Lokasi tabrakan Kapal Tawarani Baru dengan Ponton Pratama Abadi II, diakui banyak pihak spot mancing menyenangkan. Namun, air dan gelombang kerap kurang bersahabat karenanya nelayan atau pemancing harus sabar.
Sukri (57) sebagai Anak Buah Kapal (ABK) Tawarani Baru mengakui lokasi tempat kapal mereka hancur berantakan dilindas ponton, merupakan lokasi favorit Suwardi (45). “Ikannya besar-besar, minimal satu ekor beratnya delapan kilogram,” terang Sukri ketika ditemui Suara Kutim.com di kediamannya, Selasa (13/2) kemarin.
Bagi Sukri, bertandang spot mancing yang berada diujung Sandaran ini merupakan yang ketiga kalinya. “Dua pekan lalu, kami juga memancing di lokasi yang sama. Saya hanya dapat 48 kilogram namun mereka sampai 2 kwintal, ikannya memang luar biasa banyak sepanjang arusnya normal jika tidak pancinmg terbawa arus jauh,” sebut warga Jalan Sepakat Sangatta Utara ini.
Hal serupa dibenarkan Asmuni – Kades Tanjung Mangkaliat Sandaran dan Gufron warga Sandaran. Menurut mereka, lokasi terjadi tabrakan yang menyebabkan Zakaria (Nakhoda / Pemilik Kapal Tawarani Baru), Suwardi (45), Marten, Seno, dan Razak dan Rustam, masih dalam pencarian, merupakan lokasi favorit sejumlah pemancing. “Potensi ikannya memang luar biasa, namun posisinya yang berada di pusaran air kerap membuat arus air berubah-rubah. Selain itu, karena kedalamannya lebih 100 meter menjadi areal lalulintas kapal besar termasuk tug boat dan ponton,” terang Asmuni dibenarkan Gufron yang kesehariannya PNS Pemkab Kutim.(SK12)