 |
| Mahyudin bersama Koresponden LKBN Antara di Sangatta |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Kutai Timur diakui Wakil Ketua MPR-RI, Mahyudin terus mengalami pertumbuhan semenjak dimekarkan pada tahun 1999. Ia melihat, di usia ke 15, Kutim berkembang pesat bahkan jauh saat ia memimpin kabupaten dengan penduduk lebih 500 ribu jiwa.
Kepada Suara Kutim.com yang menjumpainya dikediaman orang tuanya di Jalan Munthe Sangatta Utara, Sabtu (11/10) sore, Mahyudin mengakui dijalankannya program Agribisnis membuat wajah ekonomi Kutim berubah dratis. “Program yang dikembangkan sejak Pak Awang Faroek, diteruskan oleh saya sampai Pak Isran mampu memberi nilai tambah bagi Kutim yang selama ini hanya mengandalkan hutan dan batubara, semenjak dikembangkanya agribisnis terutama perkebunan kelapa sawit telah memberi arti bagi masyarakat dan daerah,” ujar.
Pria kelahiran Tanjung – Kalsel, 8 Juni 1970 dan menjadi Bupati Kutim saat berusia 33 tahun, menilai pembangunan infrastruktur harus digalakan Pemkab Kutim karena kebutuhan. Ia menaruh harapan, pemkab aktif melakukan koordinasi dengan Pemprov Kaltim serta pemerintah pusat. “Saya salut dengan Pak Awang, beliau aktif melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat karenanya saya sebagai warga Kaltim sangat mendukung program Pemprov seperti tetap memperjuangkan MP3I,” ungkap suami Agati Suli ini.
Mahyudin mengingatkan semua daerah di Kaltim dan Kaltara untuk selalu pro aktif dan selalu menyingkronkan program-program pembangunan dengan Pemprov Kaltim dan pemerintah pusat. “Sekarang ini banyak sudah orang Kaltim yang duduk di DPR-RI tentu akan memberikan arti penting dalam perjuangan pengalokasian anggaran bagi Kaltim, sepanjang memang merupakan kebutuhan masyarakat dan mampu meningkatkan perekonomian daerah,” sebut putra pertama Hj Mansur Mante dan Hj Mardiah ini.(SK-05)
