Masker Wajib Dipakai Setiap Hari
MASALAH kesehatan harus menjadi perhatian jamaah haji, pasalnya banyak jamaah kurang peduli dengan kesehatannya. Sehingga banyak beraktifitas melebihi batas ketahanan fisiknya, terlebih sebelum wukuf. Karenanya petugas haji baik TPHD maupun TKHD dan TPHI termasuk maktab selalu mengingatkan jamaah untuk menjaga kesehatan sebelum waktu wukuf, karena fisik prima benar-benar dibutuhkan waktu wukuf di Arafah meski waktunya hanya 1 hari.
Untuk menjaga kesehatan agar siap saat melaksanakan puncak haji dan rangkain lainnya, jamaah wajib menjaga pola makan, waktu istirahat serta waktu beribadah. Keadaan sekitar hotel dan Masjidil Haram, benar-benar menggoda terlebih bagi yang hobi berbelanja karena banyak barang yang dijual menarik perhatian, terlebih jamaah yang terlalu banyak menerima pesanan. Jika waktu belanja diutamakan, tentu menganggu waktu istirahat yang akhirnya berdampak dengan waktu beribadah.
Aktifitas perdagangan di Makkah dan Madinah tak pernah berhenti kecuali saat shalat, dipastikan semua toko tutup, keadaan ini membuat kota tersuci di dunia ini selalu ramai. Terlebih pada Kamis malam banyak warga Makkah dan Madinah keluar rumah untuk menikmati malam libur, mereka biasanya berada di pelantaran Masjidil Haram atau Masjid Nabawi bersama keluarga.
Sebagai kota yang penuh dengan manusia, Pemerintah selalu mengingatkan jamaah akan kesehatan terus dijaga termasuk tertular penyakit lain, karenanya pemakaian masker menjadi kewajiban, selain itu kacamata hitam dan payung di kala siang wajib dipakai, membasahi muka agar tetap basah, juga wajib dilakukan, pemakaian alas kaki terlebih saat cuaca panas, wajib jika tidak kaki bisa terkelupas.
Pada tahun 2018 lalu, cuaca di Makkah dan Madinah kadangkala lebih 40 derajat celsius, akibatnya banyak jamaah haji Indonesia yang karena tak memakai alas kaki saat melintasi pelantaran kedua masjid, terkelupas.
Karena panasnya yang luar biasa itu, kalau ada telur jatuh langsung menjadi dadar. Karenanya, alas kaki sebaiknya selalu dibawa ke dalam masjid dengan cara dibungkus tas keresek dan dimasukan dalam tas serut sehingga tidak kehilangan saat pulang.(bersambung/syafranuddin)