SANGATTA (12/12-2018)
Meski dana terbatas, Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI Kaltim 2018 di Kutai Timur, berjalan lancar dan aman. Namun demikian, masih ada sejumlah persoalan yang akan menjadi hutang PB Porprov VI Kaltim 2018.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Timur, Irawansyah yang juga selaku Ketua Harian PB Porprov Kaltim 2018, Selasa (11/12) kemarin menyebutkan, dari anggaran Rp 65 miliar yang dibutuhkan Pemkab Kutim hanya mampu menyediakan Rp 35 miliar, sisanya diharapkan dari Pemprov Kaltim pada perubahan ternyata baru dianggarkan APBD Tahun 2019 sebesar Rp 30 miliar. “Kita berberharap anggaran pemprov tersebut benar-benar terealisasi, karena dana yang ada saat ini minim sehingga ada beberapa kegiatan yang harus diutang,” terang Irawansyah.
Terkait suksesnya Porprov Kaltim 2018, ia menyebutkan karena PB Porprov melakukan tender-tender pekerjaan kepada sejumlah rekanan, agar pelaksanaan tetap bisa berjalan selain itu adanya dukungan sejumlah perusahaan seperti PT KPC, Pama serta perusahaan perkebunan kelapa sawit. “Tender yang dilakukan dengan sejumlah perjanjian kerja dan pelunasan pembayaran seperti pembayaarn pada tahun 2018 hanya mencapai 60 persen dari kontrak kerja. Sementara sisa pembayaran atau pelunasan baru akan diselesaikan pada tahun 2019 mendatang,” beber Irawan seraya menyebutkan kegiatan yang ditenderkan antara lain konsumsi dan peralatan tanding.
Meski demikian, ia menegaskan, honor panitia dan wasit luar Kutim akan diselesaikan lebih awal setelah penutupan nanti malam.(SK2)