SANGATTA,Suara Kutim.com (15/9)
Penderita Ispa akibat asap pembakaran lahan mulai meningkat di Kutai Timur (Kutim), hingga bulan Agustus lalu sudah mencapai 306 penderita, sementara di Bulan Juli hanya 30 orang. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Aisyah, pada bulan Agustus penderita batuk berat mencapai 39 orang.
Ia mengakui penderita Ispa yang didata Dinas Kesehatan merupakan data yang dihimpun melalui Puskesmas. Bersama Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Muhammad Yusuf. Disebutkan penyebab meningkatnya penderita batuk akni menghirup udara yang terkontaminasi dengan debu dan ditambah asap akibat pembakaran lahan. ”Di Kutim masih banyak debu, ditambah asap karenanya wajar banyak yang batuk-batuk,” jelas Yusuf.
Baik Aisyah maupun Yusuf, kepada Suara Kutim.com, Selasa (15/9) sama-sama mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terutama dengan trend meningkatnya pembukaan lahan dengan membakar.
Pertimbangan mereka, tiada lain karena sekitar Sangatta ditemukan setiap hari lahan yang dbuka dengan cara pembakaran termasuk untuk pembangunan sebuah kantor perbankan. “Sebaiknya masyarakat menjaga dan mencegah, jika keluar rumah menggunakan sepeda motor sebaiknya memakai masker karena asap pembakaran kebun selain menerbangkan asap juga menerbangkan debu dari pembakaran lahan itu,” imbuh Aisyah.
Diskes Kutim selain mewaspadai perkembangan Ispa, juga mewaspadai diare pasalnya sejumlah desa sudah mengalami kesulitan air bersih. Beberapa daerah bahkan benar-benar ketiadaan air untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari diantaranya di Kaliorang warga harus mengambil air lebih dari 3 Km.(SK-04/SK-12)