Beranda KABAR KALTIM Pemprov Waspadai Corona Mewabah di Samarinda

Pemprov Waspadai Corona Mewabah di Samarinda

0

Loading

SAMARINDA (20/7-2020)

                Pemprov Kaltim merasa was-was dengan penyebaran virus corona di Samarinda, yasng ditandai dengan  meningkatnya jumlah pasien dan klaster.

                Berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Samarinda, terang Kepala Biro Humas Setda Kaltim, M Syafranuddin, saat ini di Samarinda ada 7 klaster yakni BNN Kaltim, BUMN – PT LAN Persero, Pelaku Perjalanan Banjarmasin, SMD 71, Korem 091 ASN, KT 2, dan non Klaster sementara Klaster KKR87 dan Klaster RSUD nyatakan sudah selesai hanya saja Klaster RSU IA Moeis yang diketahui 19 tenaga kesehatanya terpapar tidak diinformasikan. “Pada Senin tanggal 20 Juli 2020, berdasarkan infografis Covid 19 Samarinda ada 169 pasien terkonfirmasi, 96 orang sembuh, 2 probale, 7 meninggal dunia dan 103 discarded,” beber jubir Pemprov Kaltim ini.

                Dari data yang dihimpun, Biro Humas Kaltim, diantaranya dari Dinas Kesehatan Kaltim, jumlah pasien Corona di Samarinda, hari ini berjumlah 171 orang, 80 orang sembuh, 7 meninggal dunia dan 84 orang dalam perawatan.

                Mencermati kasus Corona di Samarinda ini, pria yang akrab disapa Ivan ini menyebutkan penyebaran virus corona di Samarinda sebagai ibukota Provinsi Kaltim,  mengkhawatirkan terlebih saat ini Samarinda sudah benar-benar menerapkan relaksasi.

                Ia menambahkan, meski Pemkot Samarinda telah menerapkan relaksasi namun Pemprov Kaltim tetap menyatakan Kaltim masih KLB,  sehingga belum dilakukan relaksasi. “Gubernur sudah memperpanjang masa kejadian luar biasa non alam hingga tanggal 21 Agustus 2020 mendatang, karenanya aktifitas Pemprov dibatasi namun karena Samarinda sudah relaksasi berdampak langsung dengan aktifitas OPD Pemprov Kaltim,” bebernya seraya menambahkan Pemprov Kaltim masih tetap menerapkan WFH bagi pegawai.

                Kebijakan KLB non alam, ditetapkan karena kondisi daerah di Kaltim belum aman, arus keluar masuknya orang di Kaltim memberi pengaruh terhadap penanganan Corona. “Terbukti dalam beberapa pekan terakhir, jumlahya yang terkonfirmasi semakin banyak bahkan telah mencapai 940 orang,” ungkapnya.(SK8)