SANGATTA,Suara Kutim.com
Pencarian terhadap Mahardi (21) mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Sangatta yang diduga hilang di hutan Karangan, Senin (19/1) kemarin, dilakukan tim pencari namun terkendala cuaca.
Tim pencari yang berjumlah 30 orang, dibantu masyarakat disebutkan Bongga L dari Basarnas Kutim tetap dilanjutkan dengan menelusuri aliran sungai yang diduga tempat jatuhnya korban. “Berdasarkan pengakuan teman-teman korban memang terjatuh di sungai, sehingga dipastikan pencarian sekitar aliran sungai serta tempat korban jatuh,” sebut pria yang disapa Leo, melalui telepon pagi tadi.
Seperti di wartakan, kabar hilangnya mahasiswa Fakultas Pertanian ini diterima Senin (19/1) siang. Mahasiswa asal Sulsel ini, ke Karangan bersama tiga rekannya namun tidak diketahui tujuan serta kegiatan yang dilakukan. “Kampus sama sekali tidak mengetahui apa kegiatan mereka disana, termasuk nama-nama mahasiswa yang ke Karangan,” terang Anshar Haryasakti – Pembantu Ketua III Stiper.
Meski mengaku tidak tahu nama mahasiswanya yang hilang termasuk siapa nama teman Mahardi, kalangan Civitas STIPER mengaku perlu bersikap. “Kami benar-benar belum tahu bagaimana kronologi kejadiannya, yang ada saat ini didapat keterangan Mahardi bersama teman-temannya Minggu (18/1) siang melakukan kegiatan di sekitar air terjun didampingi tokoh adat di Karangan namun pada malam hari melakukan perburuan,” sebut Anshar ketika ditemui diruang Ketua Stiper. (SK-02/SK-03)