SANGATTA,Suara Kutim.com (27/12)
Penyebaran orang dengan HIV/AIDS (ODHA) atau penderita terinfeksi virus mematikan di Kutai Timur (Kutim) mengalami peningkatan, dan terparah di Muara Wahau. Dalam kurun 2 tahun terakhir, KPAI mencatat terjadi peningkatan 10 kali lipat pengidap HIV AIDS.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kutim, Harmadji, Selasa (27/12) menyebutkan pengidap HIV di Kutai Timur (Kutim) peringkat pertama Sangatta Utara dengan 93 ODHA, sementara dua tahun sebelumnya di Muara Wahau terdapat 4 orang namun di tahun 2016 sudah mencapai 43 orang. “Dalam dua tahun di Muara Wahau terjadi peningkatan 10 kali lipat pengidap HIV,” ungkapnya.
Kepada wartawan, ia menduga peningkatan terjadi akibat lokalisasi prostitusi di Muara Wahau tersebut belum ditutup. Selain itu, ditengarai banyaknya tempat-tempat prostitusi terselubung dengan kedok kafe atau hiburan karaoke. “Puskesmas Muara Wahau terus melakukan sosialisasi dan pelayanan pemberian vaksin kepada pengidap HIV yang terdata di Muara Wahau,” ungkap Harmadji.
Kepada wartawan, diungkapkan, pengidap HIV di Kutim masih di dominasi pekerja swasta yang rata-rata adalah karyawan tambang dan perkebunan. Ia menyebutkan, peringkat kedua dalam penyebaran HIV tempati ibu rumah tangga (IRT) dan posisi ketiga adalah bayi atau balita.
Harmadji berharap, pemkab tetap berkomitmen terus melakukan sosialisasi pencegahan HIV/AIDS kepada masyarakat untuk membuka wawasan masyarakat untuk berhati-hati terhadap penularan HIV/AIDS. “Terlebih, telah ditutupnya beberapa lokalisasi yang ditengarai menyebabkan penyebaran HIV/AIDS semakin sporadis karena tidak terpusat lagi di lokalisasi tetapi sudah menyebar bahkan bersebelahan dengan masyarakat ,” ujar pria yang getol menyuarakan masalah HIV- AIDS ini.(SK3)