SANGATTA,Suara Kutim.com (31/7)
Rendahnya minat genetasi muda untuk mengambil kuliah jurusan Pustakawan atau Arsiparis, menyebabkan berkurangnya tenaga pustakawan dan arsiparis. Disisi lain, pustakawan dibutuhkan untuk mengelola perpustakaan dan arsip.
Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kutim, diakui Budi Santoso belum memiliki tenaga fungsional teknis pustakawan dan arsiparis. Disebutkan, sebagai lembaga teknis di bidang kearsipan maupun perpustakaan, sementara pustakawan merupakan ujung tombak yang mampu mengurusi perpustakaan dan kearsipan.
Kepada Suara Kutim.com dijelaskan mengatasi kekurangan tenaga fungsional, disebutkan usulan rekruitmen melalui CPNS. Namun kuota yang diberikan pusat tidak ada peminatnya sehingga selalu jatah pustakawan dan arsiparis tidak terpenuhi. “ Untuk menyiasati ketiadaan tenaga teknis tersebut, pihaknya telah mengursuskan beberapa tenaga yang ada baik PNS maupun tenaga kontrak daerah untuk bisa setara pengetahuannya sebagai tenaga pustakawan dan arsiparis. Walaupun sebenarnya tidak sebanding dengan tenaga pustakawan dan arsiparis yang benar-benar lulusan pustakawan dan arsiparis,” aku Budi Santoso
Lebih jauh ia menyatakan saat ini PNS yang telah menduduki posisi Kepala Sub Seksi (Kasi) di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kutai Timur enggan untuk beralih menjadi tenaga fungsional pustakawan mapun arsiparis meskipun tunjangan fungsional pustakawan dan arsiparis lebih besar.
Dalam percakapan di ruang kerjanya, Ia menaruh harapan Pemkab Kutim bisa mencarikan solusi untuk mengisi tenaga pustakawan maupun arsiparis seperti memberikan kesempatan lulusan SMA di Kutim kuliah di universitas yang memang memiliki jurusan pustakawan maupun arsiparis. “Jika bisa mereka mengikuti program tugas belajar, sehingga terjamin dan siap mengabdikan dirinya di Kutim setelah selesai kuliah,” harapnya.(SK3)