SANGATTA (17/6-2019)
Janji pemerintah pusat untuk memberikan bantuan sapi jenis Brahman Cross di tahun 2018 lalu, ternyata tidak kunjung terealisasi. Sementara sejumlah kelompok tani sapi jauh-jauh hari telah menyiapkan kandang untuk menampung dan mengembangbiakkan sapi-sapi bantuan pusat tersebut dengan biaya tidak sedikit.
Dinas Pertanian Kutai Timur (Kutim) terang Kadis Pertanian, Sugiono, kembali menagih janji pemerintah pusat melalui Kementrian Pertanian.
Kepada Suara Kutim.com, ia menyebutkan tidak bosan menagih dan mengupayakan agar bantuan ternak sapi Brahman Cross direalisasikan tahun ini. “Kasihan masyarakat, mereka telah mengeluarkan biaya untuk membuat pagar. Tahun lalu, Direktorat Jenderal Peternakan sudah menjanjikan akan memberikan bantuan sapi Brahman Cross sebanyak 207 ekor. Namun akibat gagal realisasi, maka kini ada sebanyak 35 kandang sapi milik kelompok tani Kutim yang seharusnya mendapatkan bantuan, hingga kini masih kosong,” ungkap Sugiono seraya mengusahakan ada bantuan murni dari APBN pusat maupun APBD Provinsi Kaltim tahun 2019.
Ditjen Peternakan Kutim sejak tahun 2015 lalu sudah menjanjikan akan memberikan bantuan sapi jenis Brahman Cross asal Australia bagi kelompok tani sapi di Kutim, dengan jumlah 1.500 ekor sapi. Namun syarat yang diberikan agar kelompok petani sapi bisa mendapatkan bantuan sapi, harus terlebih dahulu menyiapkan kandang sapi berstandar dengan nilai kandang mencapai Rp 100 juta per kandang.
Akan tetapi janji ini tidak direalisasikan dan berakibat salah seorang peternak sapi Kutim asal Muara Wahau nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, akibat terbelit hutang untuk membiayaai pembuatan kandang sapi. (SK2)