Beranda foto Pilkada Kutim, Diprediksi Dimarakan 5 Pasangan Calon

Pilkada Kutim, Diprediksi Dimarakan 5 Pasangan Calon

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (23/4)
miniPasangan calon bupati dan wakil bupati Kutai Timur (Kutim) yang bakal berlaga nanti maksimal 5 pasangan terdiri 4 pasangan dari partai gabungan dan 1 pasangan dari calon perorangan atau calon independen.
Berdasarkan data hasil Pemilu 2014 lalu dan keterangan sejumlah petinggi partai, kesemua partai akan melakukan koalisi untuk memenuhi persyaratan 8 kursi. “Kini sejumlah petinggi partai sudah melakukan lobi-lobi untuk menentukan pasangan koalisi, termasuk bargaining posisi calon unggulan,” kata sejumlah petinggi partai.
Hal itu dibenarkan Mahyunadi – Ketua DPD Golkar Kutim, namun ia belum bersedia menerangkan koalisi masing-masing partai termasuk Partai Golkar yang kini sedang melakukan penjaringan. “Saya kira koalisi atau bergabung itu setelah penjaringan selesai dan ada penetapan calon yang diusung,” terangnya.
Dari 11 parpol yang punya keterwakilan di Rumah Rakyat Kutim (RRK) banyak pihak memprediksi PPP yang memiliki 6 kursi (10.896 suara) akan bergabung dengan Nasdem yang mempunyai 3 kursi (11.650) sehingga total kursi mereka menjadi 9. Kemudian Golkar dengan 7 kursi (30.904) akan bergabung dengan Gerindra (4), sementara PDI Perjuangan dengan 5 kursi akan bermitra dengan Hanura yang punya 3 kursi, sementara Demokrat dengan perolehan 7 kursi akan bergabung dengan PKS yang punya 2 kursi ditambah PAN (1). “Hanya PKPI dan PKB yang belum diketahui arah koalisisinya,” kata sumber media ini.
Jon seorang wartawan senior di Sangatta, menilai pasangan calon independen kemungkinan besar pasangan Mugeni yang digadang-gadang menggandeng Sony Miarsono, namun yang menjadi kendala keduanya sama-sama menginginkan Kutim 1 atau jabatan bupati. “Beda dengan Parpol yang punya kursi mereka menyadari dengan perolehan kursi masing-masing, jika terjadi perubahan yang kursinya sedikit menjadi nomor satu atau sebaliknya karena profil calon yang diusung memang layak atau pantas karena dalam Pilkada pemilih tidak melihat siapa wakilnya yang dilihat siapa bupatinya,” kata Jon dalam sebuah diskusi kecil di kalangan wartawan belum lama ini.(SK-03/SK-05/SK-11)