SANGATTA (28/12-2018)
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) direncanakan mulai beroperasi 2019 setelah masalah lahan selesai. Bupati Kutim Ismunandar, usai rapat dengan jajaran Menko Perekonomian, Kamis (27/12) menyebutkan persiapan peresmian dimatangkan karena kemungkinan akan dilakukan Presiden Jokowi.
Kepada Suara Kutim.com ia mengakui agenda rapat yang diikuti Gubernur Kaltim Isran Noor, membahas Perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus KEK-MBTK dan KEK Tanjung Api-Api. Dikatakan, rapat yang dipimpin Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution juga dihadiri Gubernur Sumsel.
Sementara itu, Gubernur Isran Noor, terpisah menegaslan status lahan atau tata ruang disiapkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) agar investor tidak ragu menanamkan modalnya. “Investor banyak, cuman persoalan status belum resmi,” terangnya Isran seraya menyebutkan banyak industri yang akan membangun dan beraktifitas di Maloy.
Mantan Bupati Kutim ini menyebutkan KEK MBTK yang mulai digarap sejak Oktober 2014 bisa mendongkrak ekspor ke Asia Timur, selain itu menekan biaya produksi yang berdampak terhadap harga jual dalam daerah. “Selama ini ekspor kita dari Surabaya sehingga memerlukan waktu hampir sebulan, sementara 29 lewat Kaltim hanya sembilan hari seperti batubara dari KPC,” kata Isran.
Sebagai gubernur, Isran mendukung percepatan peresmian KEK MBTK karena akan membuka lapangan kerja baru. Karenanya, ia berharap putra Kutim saat ini yang belum bekerja, segera menyiapkan diri dengan meningkatkan kualitas SDM. “Jangan sampai jadi penonton saja, peluang yang ada harus dijawab dengan mempersiapkan diri jika tidak rugi,” imbuhnya.(SK11)