Areal transmigrasi di Rantau Pulung kini kerap kebanjiran |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Program transmigrasi pesisir dicanangkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kutim, tampaknya dalam tahun ini belum bisa terwujud karena beberapa kendala.
Menurut Kadisnakertrans Fauzi Abdullah, program yang dicananhkan bisa terwujud tahun namun harus melibatkan sejumlah SKPD lainnya. Sebelumnya, Fauzi menyebutkan, program transmigrasi pesisir bermanfaat karenanya diperlukan perencanaan matang sehingga tidak menimbulkan kendala dikemudian hari.
Fauzi mengakui, dinas yang dipimpinnya harus berkordinasi dengan berbagai instansi karena transmigrasi pesisir berbeda dengan program transmigrasi lainnya karenanya harus melibatkan berbagai SKPD diantaranya Dinas Kelautan dan Perikanan, yang nantinya sebagai pembina.
Disebutkan, sebagai daerah yang garis pantainya cukup panjang mempunyai potensi laut potensial. Namun, belum digarap maksimal, karenanya, ujar Fauzi jika program transmigrasi pesisir berhasil akan memberikan manfaat banyak bagi daerah.
Menyinggung program transmigrasi biasa, diakuinya tahun ini belum ada program masuk namun usulan ke Kementrian Transmigrasi dan Tenaga Kerja sudah disampaikan. “Kutim hanya minta, pusat yang menentukan dan melaksanakan meski sekarang ini ada lahan yang cukup mendukung,” ujar Fauzi.
Lahan yang dicadangkan untuk penempatan transmigrasi di Karangan seluas 550 Ha, kemudian Rantau Pulung seluas 700 Ha. Diungkapkan, ada dua lokasi yang disiapkan dan dicadangkan yang bisa dibangun rumah trasnmigrasi sebanyak 450 Kepala Keluarga (KK). “Lahan yang dicadangkan tersebut selama ini dikerjasamakan beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit sesuai surat ijin lokasi yakni dua puluh persen dari lokasi dienclave sebagai pemukiman baru,” jelas Fauzi belum lama ini kepada sejumlah wartawan.(SK-05)