SANGATTA,Suara Kutim.com (21/7)
Proses outopsi terhadap jenazah Nesya Nur Azlya – korban kesadisan Jur alias Ij (45) yang dilakukan Polres Kutim, Kamis (22/7) siang berlangsung 3 jam. Diawali dengan pembongkaran makam pada pukul 11.00 Wita, tim penyidik dibantu tim dokter forensik dari Polda Kaltim langsung melakukan tugasnya.
Outopsi yang bersifat tertutup itu, disaksikan ratusan mata warga Sangkulirang yang memadati makam. Proses outopsi berlangsung lancar karena udara, cerah. Pengamatan Suara Kutim.com selama proses outopsi berlangsung tidak diperkenankan pihak lain masuk.
Meski demikian aparat keamanan tetap melakukan pengamanan lokasi, disisi lain keluarga almarhum calon penghafal Al-Qur’an ini sebagian besar memilih berkumpul di kediaman Fathurahman. “Sekarang kami sedang berkumpul dikediaman almarhum,”terang Agus Ridwan melalui pesan singkatnya kepada Suara Kutim.com.
Terpisah Camat Sangkulirang, Tadjuddin dihubungi terpisah menyebutkan situasi daerah aman dan terkendali. “Masyarakat banyak yang mendatangi makam untuk melihat proses outopsi, karena tidak boleh mendekat mereka akhirnya menyaksikan dari jauh bahkan karena cuaca panas akhirnya pulang,” terangnya.
Memang tidak ada yang mengetahui apa saja yang menjadi perhatian tim forenksi, namun diduga mereka fokus terhadap penyebab tewas Azly. Kapolres Kutim AKBP Rino Eko mengakui tidak mengetahui persis tekni outopsi namun ia menduga tim akan meneliti penyebab tewasnya anak ke empat pasangan Fathurahma dan Sabnah ini.
Seperti diketahui, karena keterangan tersangka berubah-ubah dalam keterangannya, penyidik kemudian melakukan prarekontruksi untuk mendapatkan gambaran perbuatan tersangka pada korban Azly.
Dalam pra rekontruksi, Jur memperagakan 36 adegan, dimana ada beberapa gaya, yang sempat diperagakan Ijur, menurut pengakuannya, tidak sesuai dengan yang dituliskan penyidik. Misalnya, saat hendak menyetuhikorban, dimana tersangka memperagakan posisi sesuai dengan maunya bukan sesuai dengan pengakuanya di berkas pemeriksaan awal ditulis polisi. “Saya begini, tidak seperti itu,” kata Ijur tanpa beban sambil memperagakan caranya saat hendak menyetubuhi korban.
Saat itu korban menangis, sehingga jengkel, tersangka Ij menutup mulut korban, dengan tujuan korban. Untuk memastikan korban sudah meninggal, tersangka sempat mengetes nafas korban, apa masih ada atau tidak.
Yakin Nesya sudah meninggal, tersangka kemudian mengangkat mayat korban ke tumpukan sampah kering, lalu menutupi daun kelapa kering, kemudian membakar korban. Setelah api besar, tersangka meninggalkan korban dan membuang korek api.(SK2/SK3/SK13)