SANGATTA (10/6-2017)
Rahmadi (17) yang ditemukan tewas mengenaskan dengan sejumlah luka, diduga kuat terlibat dalam perdagangan “barang tertentu” dengan RH (18) dan AL (30). Alasan dendam yang dikemukakan AL (30) dalam pemeriksaan awal di Polsek Bengalon, tampaknya hanya alasan belaka. “Tampaknya tiga sekawan ini terlibat dalam perdagangan barang tertentu, terlebih di TKP ditemukan alat untuk mengisap sabu,” terang sumber media ini.
Dugaan pelajar SMK Bengalon ini terlibat “permainan” RH dan AL disebut sumber media ini semakin kuat. Bahkan sebelumnya Kasareskrim AKP Andhika Darmasena mengakui warga Bengalon yang ditemukan tewas bersimbah darah di kandang ayam milik Masdari Kidang, banyak masalah.
Dalam penyidika, disebutkan polisi harus menggali berbagai informasi serta merangkainya menjadi utuh hingga menemukan tersangka. “Tidak saja masalah hubungan asmara saja, tetapi ada masalah lain,” terang Andhika.
Berkat analisa yang dalam, akhirnya Polisi menetapkan RH dan AL mengetahui persis penyebab tewasnya Rahmadi. Dugaan tambah kuat ketika, tim Buser Polres Kutim dan Polsek Bengalon dibantu Polres Bontang menemukan barang milik Rahmadi seperti sepeda motor, HP dan pakaian.
Setelah dicokok, RH (18) dan AL (30) akhirnya ditetapkan sebagai tersangka pembunuh Rahmadi, keduanya kini diamankan di Polres Kutim. Kapolres Kutim AKBP Rino Eko bersama Kasatreskrim AKP Andhika Darmasena, Jumat (9/6) menerangkan, RH dan AL mengaku telah menganiaya Rahmadi hingga meninggal dunia. “Saat ini sedang pendalaman, pengakuan dendam baru pengakuan awal karena belakangan ada pengakuan juga masalah utang,” jelasnya. (SK2/SK3/SK11)