SANGATTA,Suara Kutim.com (29/9)
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) tetap masyarakat Kutim yang masuk usia sekolah benar-benar menikmati bangku pendidikan dan tidak dibebani dengan biaya sekolah. Menurut Bupati Ismunandar, pendidikan yang murah dan merata merupakan visi dan misi pemerintahannya.
“Memberikan pemerataan kepada masyarakat di bidang pendidikan menjadi tanggung jawab Pekkab Kutim agar setiap masyarakat yang masuk dalam usia sekolah agar bisa menikmati pendidikan yang layak, tanpa terkecuali. Termasuk upaya pemerintah agar masyarakat tidak dibebankan mahalnya ongkos pendidikan,” kata Ismunandar.
Ia menegaskan, BOSDA Kutai Timur pertahunnya mencapai Rp 40 miliar, namun akibat krisis keuangan nasional, pemerintah pusat menarik BOSDA. “Karena telah menjadi komitmen Pemkab Kutim untuk memberikan pemerataan pendidikan kepada masyarakat,akan dicarikan jalan keluar agar pembiayaan operasional sekolah tetap dapat diberikan. Sehingga masyarakat atau para orang tua tidak dipusingkan dengan beban membayar biaya iuran sekolah bagi anak-anak mereka per bulannya,” sebut Ismunandar ketika dikonformasi wartawan terkait BOSDA.
Beberapa daerah di Kaltim telah mengalami penghentian kucuran dana BOS dari pemerintah pusat. Sementara di Kutim sendiri dengan adanya defisit keuangan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim mengalami pemangkasan anggaran hingga Rp 134 miliar. Kadis Dikbud Kutim, Iman Hidayat berharap rasionalisasi di dinasnya tidak melampaui angka Rp 134 miliar tersebut sehingga masih bisa menyisihkan anggaran untuk operasional sekolah.(SK3)