SANGATTA (23/6-2017)
Warga Muara Bengkal dan Muara Ancalong di perantauan yang tahun ini pulang kampung untuk berlebaran di tanah kelahiran, harus esktra kuat. Pasalnya mereka harus berhadapan dengan jalan yang rusak parah.
Sejumlah warga Muara Bengkal menerangkan upaya memperkecil titik rawan amblas, warga telah membendung air dengan karung berisikan tanah atau pasir, namun tak mampu membendung arus air sungai yang kuat. “Selain jalannya berlubang, juga lincin karena masih tanah sehingga kendaraan kecil tak bisa lewat terlebih – lebih sepeda motor,” terang Jery – warga Sangatta yang pulang kampung ke Kelinjau Muara Ancalong.
Selaian jalan terendam, disebutkan beberapa titik jalan menuju pedalaman Kutim juga mengalami rusak berat akibat hujan beberapa hari terakhir. Titik kerusakan disebutkan pada Km 23, antara SDC ke Muara Bengkal serta Ngayau ke Muara Ancalong selain itu antara SDC ke Long Mesangat dan Busang.
Diakui, dua hari yang lalu, pengendara sepeda motor bisa lewat karena jalan masih kering namun akibat hujan dan banjir banyak titik rawan yang kondisinya rusak berat. “Sebagian besar pemudik menitipkan kendaraan di SDC atau Muara Bengkal, kemudian melanjutkan ke Muara Ancalong,” terang pria kelahiran Kelinjau ini.
Diakui, warga Kelinjau yang baru mudik, Sabtu besok, dikhawatirkan bisa bertakbiran di hutan karena kondisi jalan hancur karena hujan yang terun seharian hari ini. “Memang yang bisa lewat kendaraan double gardan, namun jika ada kendaraan lain yang amblas juga sulit lewat,” timpal Supri – warga Muara Bengkal.(SK11/SK12)