Sudirman Latief Saat Berada Depan Ka’bah seusai mencium Hajar Aswad |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Sudirman Latief, mengaku hanya menangis dan terus menerus bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan bisa melaksanakan ibadah haji serta dapat mencium Hajar Aswad, kemudian menunaikan shalat Jumat tepat didepan pintu Ka’bah. “Sebelum shalat Jumat saya sempat mencium Hajar Aswad, kemudian mendapat shaf ke lima di depan pintu Ka’bah ketika shalat Jumat,” tulis Sudirman dalam BBM yang dilansirnya ke Suara Kutim.com pukul 18.15 Wita atau 12.15 WAS.
Posisi pegawai BKD Kutim ini termasuk dalam areal Multazam, areal yang berjarak 2 meter dari pintu Ka’bah. Kawasan Multazam, merupakan kawasan dimana semua doa. Karenanya, pada waktu tertentu banyak jamaah menempelkan tangan dan dadanya seraya berdoa.
Diakui Sudirman, untuk mencium Hajar Aswad memang tidak mudah karena perlu kesiapan mental dan fisik. Namun, ia kagum diantara kerumuman yang berdesakan berebut batu mulia terikat perak itu tidak ada keributan meski kerap wajah terkena sikut atau kaki terinjak. “Sungguh luar biasa berat, saya benar-benar diberi berkah oleh Allah SWT sehingga dari hari Jumat ini bisa mencium Hajar Aswad,” ujar Sudirman.
Keinginan mencium Hajar Aswad umumnya keiinginan semua jamaah haji dan umrah, tidak heran berbagai cara dilakukan namun ada yang “lupa” hingga melakukan perbuatan curang dengan menggunakan jasa joki dengan harus membayar yang tergolong menyuap.
Hajar Aswad terletak di pojok Selatan Ka’bah, posisinya satu meter dari lantai, dengan panjang 25 Cm dan lebar 17 Cm. Catatan sejarah, pada awalnya satu bongkahan namun karena pecah menjadi delapan.
Keutamaan mencium Hajar Aswad karena batu yang diikat dalam bingkai perak, merupakan batu mulia dari surga yang diberika kepada Nabi Ibrahim untuk diletakan di salah satu sudut Ka’bah.
Sebagai batu mulia, Hajar Aswad pada hari kiamat akan memberikan kesaksian bagi muslim yang telah menyalaminya dengan kebenaran. Di zaman Nabi Muhammad SAW hingga beberapa ratus tahun kemudian mencium Hajar Aswad tidak sulit seperti sekarang. Namun, jamaah dianjurkan cukup menyalami dengan cara melambaikan tangan.(SK-05)